JONRU VS BANI CEBONG

loading...


JONRU VS BANI CEBONG





Jonru Ginting sekarang sedang naik daun setelah hadir menjadi narasumber dalam acara ILC yang membahas tentang Saracen. Dia lantas menjadi sorotan lantaran berdebat dengan politikus Nasdem Akbar Faisal salah satunya mengenai postingan Jonru yang menyinggung orang tua Presiden Jokowi yang asal usulnya tidak jelas. Perdebatan kian memanas dan Akbar sempat berseru agar Jonru segera diproses. Jonru pun tidak takut. Begitulah kira-kira ringkasannya.

Bagaimana reaksi Jokowi? Sejauh yang saya tahu, Jokowi tak berkomentar apa pun. Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki pun memastikan kalau Jokowi tidak akan melaporkan orang ini ke polisi. Mengapa? Jawabannya singkat, padat, jelas dan masuk akal. Masa presiden urusin Jonru? Betul sekali, buat apa buang waktu urusin orang ini, sia-sia saja. Malah nanti takutnya kalau presiden melaporkan, malah dituding otoriter dan diktator lagi. Serba salah.

Tapi beberapa hari kemudian ada orang yang melaporkan Jonru. Laporan tersebut terkait postingan di akun Facebooknya yang diduga kontroversial. Jonru pun terlihat santai menanggapi ini, dan katanya sudah ada pengacara papan atas yang akan membelanya. Katanya, dia siap hadapi proses hukum. Ya sudah, tidak apa-apa ngomong begitu asalkan jangan ikuti jejak dua orang yang sudah… ehem, tahu kan maksud saya?


Tapi ada satu postingan Jonru yang sangat menarik untuk dibahas. Captionnya BANI CEBONG KECELE. Intinya Jonru mengatakan mereka semangat mempolisikan dirinya. Semua media afiliasi dan buzzer bayaran dengan penuh semangat menulis berita yang menakuti dirinya bahwa dirinya akan dipenjara. “Wahai Para Cebong… Kalian kan SELALU NURUT pada semua ucapan Jokowi. Kalau Jokowi Sang Junjungan Ente itu sudah menganggap bahwa Jonru gak perlu diurus, jadi ngapain kalian masih sibuk aja ngurusin Jonru? Kurang kerjaan atau gimana Bong? Apa perlu saya kasih kerjaan nguras air jamban?” begitulah isi postingannya.

Jonru menyindir telak mereka dengan postingannya. Postingan tersebut berhubungan dengan orang tua Jokowi yang asal usulnya tak jelas. Jokowi tak bereaksi, tak punya waktu urusi Jonru. Jadi Jonru gunakan ini untuk menyerang balik mereka yang nyinyir terhadapnya. Nah, kalau dia ngomong gitu. Saya malah penasaran. Jonru protes kenapa orang seolah tak punya kerjaan dan mau-maunya urusin dia?

Lah dia sendiri, ngapain sibuk urusi orangtua Jokowi? Ini bukan masalah sentimen atau benci yang pakai emosi meledak-ledak. Coba pakai pikiran yang waras dan gunakan akal sehat. Jonru tidak terima orang lain urus dirinya tapi di sisi lain dia sendiri sibuk urusi pemerintah dengan kritikannya di media sosial. Dan seolah tak mau introspeksi, Jonru malah mengungkit orangtua Jokowi. Ngapain coba bawa-bawa orangtua Jokowi? Memangnya orangtuanya jadi wakil presiden atau masuk ke dunia politik? Apa salahnya hingga harus diungkit-ungkit dengan cara seperti itu?

Coba dinginkan kepala dan pikirkan, masuk akal tidak penjelasan dari saya? Mau kritik Jokowi ya silakan. Mau nyinyir ya tidak masalah. Sebut-sebut orangtua Jokowi padahal tak ada kaitannya sama sekali? Dan ketika orang lain kritik postingannya, dia malah gunakan sikap diam Jokowi dan protes. Apa-apaan ini? Harusnya kalau mau protes, jangan posting sesuatu yang bikin orang bereaksi. Kalau mau posting begituan ya harus tanggung resiko kalau banyak orang nyinyir.


Malah mau nantangin orang nguras air jamban. Tapi yah mau bagaimana lagi, memang sudah dari sananya suka mengkritik dan anti pemerintah. Tidak heran sih ada orang seperti itu. Ada yang mendukung pemerintah, ada pula yang menolak dan anti. Sudah hukum alam.

Jokowi memang diam, karena orangnya tidak suka cari masalah. Pun tak ada gunanya mengurusi perkara seperti ini. Hanya menghabiskan waktu saja. Tapi jangan dipikir orang lain juga akan diam. Buktinya Jonru sudah dilaporkan satu orang terkait postingannya di media sosial. Ya sudahlah kita lihat apa yang akan terjadi kemudian.

Kadang saya prihatin dengan orang-orang yang suka menyalahkan pemerintah. Bahkan lebih pusing lagi dengan mereka yang mengungkit hal lain yang tak ada kaitannya untuk memojokkan yang bersangkutan. Bahkan naik pitam dengan mereka yang gunakan isu murahan atau hoax. Istilahnya apa pun akan digunakan untuk menyerang, termasuk hal goblok sekali pun sehingga tak heran muncul istilah kaum sumbu pendek. Bagi mereka pokoknya semua salah Jokowi.

Bagaimana menurut Anda?


loading...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.