BUNGKAMNYA FADLI ZON
loading...
BUNGKAMNYA FADLI ZON
Tidak lama memang cara Tuhan membungkam kaum munafik. Wakil Ketua MPR, Fadli Zon, yang sebelumnya mengeluarkan pernyataan kontroversial dan rasis terhadap sikap pemerintah dalam menanggapi krisis Rohingya, akhirnya bungkam dan tidak bisa berkata apa-apa saat melihat monumen genosida di Armenia.
Fadli Zon saat sedang melakukan kunjungan ke Armenia memang mendatangi monumen peringatan genosida Armenia di Tsitsernakaberd Memorial Complex, Yerevan, Armenia, Jumat (31/8/2017). Fadli yang sebelumnya menuliskan twitter keras mengenai krisis Rohingya, terlihat ambil aman dan tidak mau berpendapat mengenai genosida ini.
Fadli bahkan dengan sangat diplomatis menyebutkan bahwa posisi Indonesia adalah netral dan tidak berpendapat. Alasannya karena hal ini perlu dikaji lebih mendalam. Padahal asliny takut mengeluarkan pernyataan karena yang melakukan adalah Turki, negara yang kebetulan negara muslim dan sangat dikagumi sahabat karib Gerindra, PKS.
Pernyataan Fadli ini jelas membuktikan bahwa dirinya hanyalah seorang pecundang dan rasis yang berani mengkitik pemerintah tetapi tidak berani mengkritik atau berpendapat mengenai kekejaman Turki terhadap Armenia. Rasisnya jelas karena yang melakukan genosida kebetulan muslim.
Padahal sebelumnya Fadli dengan sangat rasis menyebut pemerintahan Jokowi tidak mendukung Rohingya karena kebetulan korban Rohingya adalah muslim.
Fadli ZonAkun terverifikasi @fadlizon
Rezim ini kelihatan tak mendukung masyarakat #rohingya yg jd korban pengusiran n pembantaian. Apakah krn kebetulan mereka muslim?
Anehnya, Fadli malah dengan bangga menyebutkan negara Turki dan Malaysia adalah negara yang paling peduli dan punya langkah lebih maju dari Indonesia terkait krisis Rohingya. Padahal paling maju cuman congornya seperti yang biasa dilakukan Fadli Zon. Masalah aksi, jelas Presiden Jokowi lebih maju.
Fadli ZonAkun terverifikasi @fadlizon
Pendapat sy langkah pemerintah dlm soal #rohingya tak menunjukkan negara muslim terbesar atau pemimpin ASEAN. Kalah dg Turki atau Malaysia.
Logika Fadli ini memang ZONK! Tidak pernah menyampaikan sesuatu berdasarkan fakta dan data yang jelas. Berani bilang Indonesia kalah langkah daripada Turki dan Malaysia, padahal Indonesia melalui Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi yang diutus Presiden Jokowi, sudah melakukan pertemuan dengan Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar Jenderal Senior U Min Aung Hlaing berkaitan dengan krisis Rohingya.
Menlu Retno bahkan dengan sangat tegas meminta kepada Jenderal Senior U Min untuk segera menghentikan aksi kekerasan kepada etnis Rohingya dan memberi perlindungan kepada seluruh masyarakat termasuk masyarakat Muslim. Menlu Retno juga mendorong supaya Bangladesh dan Myanmar bisa menyelesaikan permasalahan perbatasan mereka dengan baik.
Lalu apa yang sudah dilakukan Turki dan Malaysia?? Tidak ada. Yang sudah mereka kerjakan adalah mengeluarkan pernyataan. Apakah itu tindakan maju menurut Fadli Zon?? Kalau itu bukan langkah maju, tetapi muncung maju semeter. Tidak ada yang dikerjakan, bicara sudah paling jago.
Presiden Jokowi sendiri sudah menyadari bahwa masalah Rohingya ini adalah masalah sensitif bagi Myanmar. Main kecam dan kutuk, maka akses akan ditutup. Dan terbukti memang. Akses PBB ditutup oleh Myanmar, tetapi tidak untuk Indonesia. Langkah brilian dan bijak oleh Presiden Jokowi.
Sekali lagi kita disajikan sebuah langkah politik bak maesto orkestra dari Presiden Jokowi, melakukan tindakan keras dan tegas dalam satu isu, tetapi memainkan tindakan lembut dan perlahan demi menyelamatkan kemanusiaan. Karena itulah dia tegas saat Perppu Ormas tetapi lembut saat menanggapi krisis Rohingya.
Saya yakin, kemampuan Presiden Jokowi bermain politik luar negeri inilah yang membuat banyak negara kagum sekarang dengan Indonesia. Bayangkan saja Feeport pun tunduk dan tidak lagi mau ngotot menolak divestasi 51 persen yang ditawarkan Indonesia. Alasannya karena Presiden Jokowi.
Fadli Zon sudah kehabisan akal untuk mengkritik pemerintahan Jokowi. Akhirnya harus menggunakan pernyataan-pernyataan ZONK dan tidak masuk akal seperti ini. Sebuah tudingan miring dan fitnah serta rasis yang menyebut pemerintah tidak mendukung Rohingya karena kebetlan muslim. Padahal sendirinya tidak berani meyebut Turki melakukan genosida kejam karena kebetulan mereka muslim.
Beginilah kelakuan orang munafik. Menyebut orang lain rasis padahal dirinya sendiri rasis. Kemunafikan yang terpampang jelas melalui pernyataan Fadli terhadap Rohingya dan bungkam atas kekejaman genosida Turki. Yang beginikah yang mau anda percayai?? Dasar manusia Rasis!!
loading...
Tidak ada komentar: