Tanggal 29 September Ditetapkan Sebagai Hari Kesaktian Setya Novanto

loading...



Kalau ditanya siapa orang di Indonesia yang paling tidak bisa disentuh hukum maka jawabannya sangat gampang. Sang papa tercinta favorit DPR yaitu Setya Novanto sudah membuktikan bahwa dirinya lebih sakti dari Arjuna. Arjuna masih terikat dengan aturan moral dan hukum. Tapi Setnov? Dia selalu lepas dari hukum.

Oleh karena itu maka pemerintah perlu dengan resmi menetapkan tanggal 29 September sebagai Hari Kesaktian Setya Novanto untuk memperingati sekaligus mengingatkan bahwa Setnov sungguh sakti mandraguna. Jantung tersumbat 80% saja masih bisa hidup, sakti bukan?

Daftar Kesaktian Sang Papa


Tahun 2001 nama Setya Novanto disebut terlibat korupsi. Pada tahun itu, Novanto disebut pertama kali oleh jaksa dalam sidang terkait kasus hak tagih piutang Bank Bali. Kasus itu menyebabkan kerugian negara nyaris Rp 1 triliun dari total tagihan sebesar Rp 3 triliun.

Nama Novanto juga disebut-sebut terlibat dalam penyelundupan beras impor dari Vietnam sebanyak 60.000 ton. Novanto hanya pernah diperiksa sekali oleh Kejaksaan Agung, yakni pada 27 Juli 2006.

Selain dua perkara hukum di atas, nama Novanto sering disebut dalam dua kasus di KPK, yakni kasus PON Riau dan kasus suap Ketua MK Akil Mochtar.

Dalam kasus suap pembangunan venue PON Riau 2012, KPK mendalami keterlibatan Novanto dengan menggeledah ruangan Setya di lantai 12 Gedung DPR. Penggeledahan itu adalah upaya mengembangkan kasus yang sudah menjerat mantan Gubernur Riau Rusli Zainal, yang juga politikus Partai Golkar.


Pada kasus Akil Mochtar, Novanto juga diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap, gratifikasi, dan pencucian uang terkait sengketa pemilihan kepala daerah yang bergulir di Mahkamah Konstitusi.

Nama Novanto sempat disebut dalam rekaman pembicaraan antara Akil Mochtar dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jatim sekaligus Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Zainuddin Amali. Pesan BBM tersebut berisi permintaan uang Rp 10 miliar dari Akil kepada Zainuddin.

Bagaimana akhir dari kasus hukum tersebut? Setnov berhasil lolos selolos-lolosnya dari semua jeratan. Meski namanya disebut-sebut hingga mulut berbusa, Setnov masih saja bisa hepi-hepi berpolitik.

Kasus yang paling dikenal sekarang adalah insiden Papa Minta Saham. Rekaman yang begitu jelas memperlihatkan bahwa Setnov dengan gamblang meminta saham dengan cara mencatut nama Jokowi saja tidak cukup untuk menjatuhkan Setnov.

Sekarang setelah terjerat kasus E-KTP lagi-lagi Setnov lolos dari jeratan kasus. Pada 4 September lalu, Novanto resmi mengajukan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Novanto juga jatuh ‘sakit’ sehingga dua kali tak bisa memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa sebagai tersangka.

Akhirnya, pada Jumat tanggal 29 September kemarin, putusan praperadilan dibacakan. Hakim tunggal Cepi Iskandar mengabulkan sebagian permohonan Novanto. Penetapan Novanto sebagai tersangka oleh KPK dianggap tidak sah alias batal. Hakim juga meminta KPK untuk menghentikan penyidikan terhadap Novanto.

Perlu Diperingati

Lengkaplah sudah daftar kesaktian Papa favorit DPR ini. Kurang sakti apalagi coba? Dijerat sana sini tetap saja Papa setnov selalu lolos padahal bukti sudah jelas dan gamblang didepan mata.

Klaim sakit yang luar biasa fantastis dan tidak masuk akal (jantung tersumbat 80%) saja dipakai karena tahu bahwa alasan sakit merupakan alasan paling ampuh untuk menghindari pemeriksaan.

Dengan bukti-bukti diatas maka pemerintah perlu segera menetapkan tanggal 29 September sebagai hari kesaktian Setya Novanto. Bila Pancasila dikatakan sakti karena mampu mempersatukan ratusan suku bangsa di Indonesia, maka Setya Novanto dikatakan sakti karena berhasil lolos dari segala tuduhan selama belasan tahun ini.

Kesaktian Setnov sungguh perlu diperingati untuk mengingatakan kita bahwa sistem hukum kita masih banyak bolongnya. Meski KPK sudah menjeratnya, Setnov masih sja abisa lolos dari status tersangka menggunakan sistem pra-peradilan.

Kesaktian Setnov yang terakhir adalah kemampuan untuk segera sehat setelah mengalami sakit yang sangat parah. Jantung Setnov sudah pernah berhenti dari bukti foto dibawah ini :



Dijamin besok Setnov akan segera sehat sesehat-sehatnya karena penyebab dia sakit adalah kasus KPK. Setelah kasusnya hilang maka jelas bahwa sakit Setnov akan hilang. Dirinya akan kembali hepi-hepi dan bisa berjalan bebas ke gedung DPR.

Setujukan dengan penetapan tanggal 29 September sebagai Hari Kesaktian Setya Novanto?

sumber
loading...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.