Kabar Terbaru Sang Imam Besar RIZIEQ Yang Tak Kunjung Berani Pulang

loading...





Rasanya bosan sekali membahas Rizieq, warga biasa yang sudah dua kali masuk penjara, dan sekarang sedang menjadi tersangka di 2 kasus hukum serta setidaknya 5 kasus lain yang sedang dalam proses penyelidikan. Semakin kubu Rizieq berkomentar, rasanya kita semakin dibodoh-bodohi.

Rizieq menjadi peserta umroh terpanjang sepanjang sejarah peradaban manusia. Bayangkan, dari bulan April hingga September, belum pulang-pulang. Keprihatinan saya pada bangsa ini begitu sempurna karena ada sekelompok kecil masyarakat percaya bahwa Rizieq tidak kabur ke Arab, tapi memang lagi umroh. Entah apakah ini karena tingkat pendidikan di Indonesia masih rendah atau mereka memang begitu sejak lahir.

Semakin kita mengingat kasus Rizieq, semakin ada banyak kebodohan yang coba disosialisasikan oleh kubunya. Diawali dengan cerita penembakan sniper yang meleset ke rumah Rizieq, sehingga Rizieq dan keluarga mengamankan diri ke luar negeri. Setelah beberapa hari, ada alasan lain kenapa Rizieq ke Arab, katanya bukan karena sniper yang meleset nembak Rizieq, tapi karena ada undangan umroh dari Raja Salman.

Menyebut ada sniper menembak rumah Rizieq tapi meleset ini sebuah penghinaan luar biasa terhadap Polri dan TNI. Sebab menjadi sniper itu tidak semudah menggoda janda untuk chat mesum. Para sniper punya kemampuan di atas rata-rata orang biasa dalam menembak. Lagipula apa urusan sniper mau menembak Rizieq?

Kemudian cerita Rizieq diundang umroh oleh Raja Salman, menurut saya adalah penghinaan luar biasa terhadap nalar masyarakat Indonesia. Bagaimana bisa Raja mengundang Rizieq untuk umroh? Sementara Raja Salman ke Indonesia saja tak sudi menemui Rizieq. Emang siafa ente?

Serangkaian kebohongan ini pun berlanjut dengan kebohongan yang lainnya. Rizieq sempat dinyatakan akan pulang pada 15 Agustus, namun batal, karena katanya sekalian setelah ibadah haji, akhir September.

Sekarang sudah jelang akhir September, muncul lagi pernyataan Rizieq enggan pulang karena takut ada konflik yang dapat menimbulkan pertumpahan darah. Selain itu juga, kalau Rizieq pulang bakal menimbulkan bandara ditutup dan kemungkinan negara rugi sebesar 9 triliun.

Jujur saya bingung harus katakan apa kepada makhluk di kelompok Rizieq ini. Suka klaim sendiri dan percaya diri. Mulai dari menyebut 7 juta orang demo di Jakarta, sekarang menghitung kerugian 9 triliun jika Rizieq pulang ke tanah air akibat bandara ditutup. Apaan sih? Sok keren apa nggak tau malu ya? Apa nggak nyadar kalau banyak orang menertawakan mereka?

Selain itu, kata kunci “pertumpahan darah” ini sebenarnya sudah pernah diucapkan oleh Rizieq sendiri dalam aksi 55, jelang putusan hukum kasus Ahok. Sekarang diulang lagi oleh pengacaranya, tak mau ada pertumpahan darah, jadi Rizieq tidak mau pulang.

Pola propagandanya sama. Menakut-nakuti dan main klaim atau tuduh. Sama seperti menakut-nakuti ada PKI. Padahal tidak ada. Lagipula mau pertumpahan darah dengan siapa? Kalau FPI atau kelompok masyarakat lain rela mati demi Rizieq, seharusnya mereka sudah mati. Lah wong Rizieq sudah dua kali dipenjara, dan tak ada pertumpahan darah karena itu.

Jadi sudahlah jangan menakut-nakuti masyarakat seolah-olah Rizieq ini penting sekali. Dia hanyalah seorang tersangka dengan banyak kasus hukum di belakangnya. Tak perlu membesar-besarkan akan ada yang membelanya sampai menutup bandara atau rela mati karenanya.

Meski begitu saya setuju pernyataan Eggi Sudjana, keputusan Rizieq tidak pulang karena ingin menjaga keutuhan NKRI dan menghindari adanya konflik. Setuju. Sejak Rizieq tak ada di Indonesia, negeri kita aman damai tanpa sekelompok orang yang teriak-teriak cari makan dari demonstrasi. Damai tanpa provokasi kofar kafir atau cina aseng asong.

Saya pribadi mendukung Rizieq agar tidak perlu pulang ke Indonesia. Kalau perlu ganti warga negara saja, kan katanya dekat dengan Raja Salman, sampai diundang umroh nyaris setengah tahun.

Tapi kalau kenyataannya sudah kehabisan dana, sementara jatah politisi untuk ngirim atau mengunjunginya sudah habis, ya pulang saja agar cepat dipenjara. Sudahlah, jangan terus menerus membodohi masyarakat Indonesia dengan cerita-cerita tidak masuk akal. Kami sudah terlalu sabar untuk mendengar itu semua.

Jangan menakut-nakuti kami dengan ancaman pertumpahan darah kalau untuk datang ke Polisi saja tidak berani. Sebagai Warga Negara Indonesia yang waras, saya harap kelompok Rizieq berhenti mengeluarkan pernyataan dan cerita-cerita hoax, karena itu sangat melecehkan nalar kami.

Selain itu kita berharap agar Rizieq dan kelompoknya berhenti membuat ancaman. Sudah dari dulu mengancam revolusi, sekarang menakut-nakuti akan ada pertumpahan darah. Sudahlah. Kalian itu hanya sekelompok pecundang yang lebih takut mati ketimbang aparat keamanan Indonesia.

Kalau memang ada kelompok orang yang berani mati demi Rizieq, seharusnya sekarang mereka sudah mati. Karena Rizieq sudah terlihat begitu nista sekali, umroh ga pulang-pulang karena takut ditangkap Polisi. Kenapa tidak ada yang membelanya? Sekarang malah meminta jaminan tidak ditangkap, bukankah ini menunjukkan betapa pengecutnya kelompok kalian?

Terakhir, kalau memang harus ada pertumpahan darah, ya mari kita bela apa yang menurut kita benar. Tapi harus diingat, yang bisa berdarah hanya perawan, bukan yang janda.

sumber
loading...

1 komentar:

  1. SITUS BANDAR ONLINE 2017 #DEWA-LOTTO
    BURUAN BERGABUNG SEKARANG JUGA

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.