Ketika Geng Sapi, Unta dan Geng Kuda Selalu Membuat “Kegaduhan” di Indonesia

loading...

Dulu rakyat Indonesia hidup nyaman di negeri tercinta ini, saling menghargai satu sama lain, saling menghormati, ramah tamah antara sesama bahkan antar umat beragama. Ah, begitu indahnya masa-masa terdahulu saat Indonesia masih “aman” dari pengaruh Radikalis dan Teroris yang berkedok agama.

Tetapi semuanya sekarang berubah sejak geng sapi dan geng unta masuk ke Indonesia. Mereka memanfaatkan agama sebagai kedok untuk merekrut anggota baru di kampus-kampus dan sekolah-sekolah. Dengan menggunakan sistem MLM member get member, mereka merekrut muda-mudi ababil untuk “didoktrin” menjadi pembela militan geng sapi dan geng unta, meskipun faktanya anggota yang direkrut tersebut tidak mengetahui apa-apa tentang sejarah geng sapi dan geng unta. Jadi kalau kita bongkar kedok geng sapi dan geng unta, mereka hanya mampu mengatakan itu hoax atau fitnah untuk menutupi ketidaktahuan mereka tentang fakta sejarah tentang mereka sendiri.

Geng sapi yang merupakan “perpanjangan tangan” dari kelompok teroris di timur tengah lalu membuat sebuah partai di Indonesia dengan menggunakan kedok agama (dakwah) untuk menarik simpati mayoritas umat Islam. Tetapi akhirnya Tuhan “membuka” kedok mereka yang memanfaatkan agama demi kepentingan pribadi dan partai mereka ternyata lebih parah partai lain karena terlibat dalam kasus korupsi sapi ditambah dengan mahar-mahar politik untuk memperkaya elit-elit mereka dan tidak jarang juga diikuti dengan adanya cerita para pustun (wanita) dalam bebebrpa kasus.

Simpatisan dan kader mereka pernah “didoktrin” saat pileg 2014 lalu dengan slogan 3 besar padahal faktanya simpatisan dan kader tersebut hanya dimanfaatkan oleh elitnya demi 3 besar yaitu Harta, Tahta, dan Wanita (pustun) !!! 

Jadi jangan heran, jika engkong mereka yang merupakan anak pemberontak DI/TII dulu hidup melarat tetapi sekarang sudah memiliki vila mewah di lembang, Jawa barat. Mantan Presiden mereka yang dulu kere juga sudah punya banyak istri dan hidup dalam bergelimangan harta dengan membentuk cyber army partai di media sosial untuk menyebarkan hoax, fitnah dan provokasi berkedok dakwah !!!

Akhirnya rakyat Indonesia khususnya umat pun sadar jika geng sapi tersebut hanya partai yang memanfaatkan agama demi kepentingan pribadi dan partai mereka sendiri makanya umat tidak memilih mereka. Jika rakyat Indonesia khususnya umat Islam percaya dengan apa yang disampaikan oleh geng sapi bahwa mereka merupakan partai agamis (dakwah), niscaya umat Islam akan memilih mereka dan memenangkan mereka sejak pileg sebelumnya.

Tetapi faktanya kan tidak !!!

Rakyat Indonesia, khususnya umat lebih memilih partai lain karena mereka sudah tidak percaya lagi dengan Partai Korupsi Sapi yang kalau disingkat menjadi…(silahkan isi sendiri)

Sama seperti geng sapi, geng unta ini juga masuk ke kampus- kampus untuk merekrut anggota mereka sebanyak-banyaknya dengan tujuan akhir melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang sah dengan kedok menegakkan “khilafah” !!!

Padahal faktanya mereka hanya “boneka” asing yang dimanfaatkan untuk menghancurkan negara-negara di timur tengah sehingga banyak negara mayoritas Islam di timur tengah akhirnya melarang mereka karena dianggap sebagai bagian dari organisasi teroris, terlibat aktif dalam tindakan kudeta, meresahkan dan alasan-alasan lainnya. Karena mereka sudah dilarang di Arab Saudi, Mesir, Yordania, Turki, Pakistan, Suriah, Malaysia dan beberapa negara lainnya, tetapi mereka masih mampu menipu rakyat Indonesia khususnya mayoritas umat Islam di Indonesia.

Logika sajalah, mereka secara secara tegas menolak Pancasila, mengkafirkan orang lain, ingin menegakkan khilafah tetapi malah teriak PKI ??? Hahaha

PKI itu anti Pancasila…

PKI itu ingin melakukan kudeta terhadap Pemerintah yang sah di Indonesia

Sama seperti mereka yang juga anti Pancasila dan ingin melakukan kudeta dengan menegakkan khilafah !!!

Jadi benar ya…

Awas Bahaya Laten Pengusung Khilafah Indonesia (PKI) !!! 

Bersatunya Geng Sapi, Unta dan Geng Kuda


Geng Perusuh di Indonesia

Sejak Pilpres 2014 silam, pemimpin mereka yang suka naik dan memelihara kuda sehingga penulis menyebut mereka sebagai geng kuda, masih merasa sakit hati karena sudah kalah padahal sudah banyak menghabiskan uang untuk iklan di TV jauh-jauh hari sebelum Pilpres, sudah bersatu dengan partai-partai lain, sudah (dipaksa) membayar saksi palsu dari Partai Korupsi Sapi yang mengklaim menang, membayar lembaga survey abal-abal yang kini entah dimana keberadaannya, membayar TV yang memang beda dibandingkan dengan TV lainnya karena hanya TV mereka saja yang memenangkan capres geng kuda sedangkan mayoritas TV dan lembaga survey lain memenangkan Presiden yang menjabat saat ini.

Mau taruh dimana muka mantan tentara yang dipecat dan tidak becus mengurus rumah tangga (cerai) setelah sujud syukur berdasarkan lembaga survey abal-abal yang didukung oleh TV sebelah yang memang beda ???

Lalu harus membayar lagi sidang gugatannya di MK yang katanya disertai bukti sampai beberapa buah truk 

Tetapi pada saat akhir-akhir mendekati keputusan sidang, pemimpin geng kuda tersebut mengundurkan diri dari sidang MK karena sudah tahu bahwa semua bukti yang dimilikinya hanyalah omong kosong pasukan geng sapi !!! Ha ha ha

Pertama klaim menang lalu sujud syukur berdasarkan saksi dari Partai Korupsi Sapi dan lembaga survey abal-abal yang ditanyakan oleh TV sebelah, lalu bawa ke MK, tetapi akhirnya mundur sendiri dari MK dengan berbagai macam alasan untuk menutupi muka jenderal yang sudah tercoreng !!! Malu banget jenderal !!! Haha

Sejak saat itu, geng sapi kompak untuk merapat ke geng kuda dan membentuk oposisi dan didukung oleh beberapa partai pendukung mereka sebelumnya. Tetapi seiring dengan perjalanan waktu, beberapa partai mereka juga mulai sadar tentang siapa sebenarnya geng sapi dan geng kuda ini, sehingga akhirnya keluar dan hanya tinggal geng sapi dan geng kuda saja yang saling bergandengan tangan untuk saling menguatkan hati mereka yang luluh lantak sesama barisan sakit hati dengan kedok oposisi. Oposisi barisan sakit hati 

Akhir-akhir ini, barisan sakit hati lainnya dari geng unta yang merupakan kelompok pendukung teroris ISIS dan kelompok radikal lainnya seperti para pembunuh pendeta dan teroris lainnya mulai merapat ke dalam barisan sakit hati. Sebenarnya tidak heran juga sih jika para barisan teroris dari geng unta lainnya merapat. Toh sesama barisan sakit hati pasti berkumpul dengan sesama mereka. Teroris pasti kumpul dengan teroris, kan tidak mungkin teroris berkumpul dengan polisi dan densus 88 ??? 

Jadi sekarang semakin lengkap pasukan geng sapi dan geng unta dibawah komando geng kuda untuk selalu membuat kegaduhan di Indonesia.

Geng sapi, mulai dari tingkat simpatisan, kader, bahkan elit partai dengan menggunakan kedok dakwah sudah biasa menyebarkan berita hoax, fitnah dan provokasi secara terstruktur, sistematis dan masif untuk membuat kegaduhan di Indonesia…

Geng unta memanfaatkan agama untuk menutupi kedok mereka yang anti Pancasila, anti nasionalisme, mendukung teroris Isis, membela para teroris dan Radikalis agama yang mereka sebut Mujahid / pembela agama.

Geng kuda yang merupakan bagian dari klan diktator terkorup abad ke-20 yang sudah berkuasa selama 32 tahun juga menyebarkan hoax, fitnah dan provokasi secara terstruktur, sistematis dan masif melalui kelompok Saracen yang dibayar sampai ratusan juta untuk memecah belah persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa di Indonesia.
Lihatlah bagaimana pendukung geng kuda secara terstruktur, sistematis dan masif menyebarkan fitnah tentang kebangkitan PKI, memfitnah Presiden sebagai komunis, memfitnah Presiden anti Islam, memfitnah Presiden pencitraan karena memberikan bantuan kepada Rohingnya meskipun dia sendiri hanya omong kosong tidak memberikan bantuan apa-apa terhadap Rohingya.

Lihatlah juga bagaimana anggota parlemen geng kuda yang pernah mendukung teroris Santoso dengan menyebutnya sebagai “pahlawan” dan melecehkan kepolisian. Jadi jangan heran jika anggota parlemen geng kuda yang merupakan Ketua Pansus RUU terorisme menghambat UU teroris untuk disempurnakan sampai detik ini.

Jadi intinya yang membuat kegaduhan di Indonesia itu hanya kelompok itu-itu saja. Dengan kata lain 4 L, Lo lagi Lo lagi !!!
Kalau bukan dari geng sapi berkedok partai dakwah, pasti dari geng unta yang menggunakan agama sebagai kedok dengan tujuan akhir melakukan kudeta berkedok menegakkan khilafah dan didukung oleh geng kuda yang merupakan keturunan anak pemberontak PRRI melalui kader mereka di parlemen.

Jadi geng sapi melakukan provokasi di media sosial, geng unta melaksanakannya di lapangan dan didukung oleh geng kuda di parlemen. Jadi jangan heran jika demo-demo yang dilakukan selama ini untuk menjatuhkan Pemerintah pasti ketemuanya dengan anggota parlemen dari geng kuda. Jadi sudah kelihatan kan bagaimana jalur mereka untuk melakukan kudeta ???

Engkong dari geng sapi keturunan pemberontak DI/TII dan mereka juga perpanjangan tangan dari kelompok teroris di timur tengah…
Ketua geng kuda juga keturunan pemberontak PRRI yang sama-sama ingin melawan Pemerintah yang sah di Indonesia.
Geng unta yang merupakan produk asing dari timur tengah juga mendukung teroris Isis sekaligus ingin melakukan kudeta dengan kedok menegakkan khilafah…

Jadi klop deh karena sesama pemberontak pasti kumpul sesama pemberontak. Jadi DNA pemberontak sudah mengalir dalam darah mereka makanya jangan heran jika mereka selalu membuat kegaduhan di Indonesia selama ini !!!

#TolakKebangkitanOrba
#TolakRadikalismeBerkedokAgama
#AwasBahayaLatenPengusungKhilafahIndonesia(PKI)

Wassalam,


loading...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.