Polri Selidiki Sumbangan Pimpinan GNPF MUI ke Teroris Suriah
loading...
Kasus dugaan bantuan pimpinan GNPF MUI ke kelompok teroris Suriah ternyata ditanggapi serius oleh pemerintah. Isu ini awalnya hanya video cuplikan bantuan IHR yang berada di markas teroris, kemudian ditelusuri lebih lanjut oleh arrahmahnews, dilanjutkan oleh Denny Siregar, kemudian beberapa penulis seword.com juga ambil bagian menambahkan opini dan analisisnya.
“Soal bantuan ke Aleppo, sedang diselidiki Cyber Crime, Densus 88 dan BNPT,” ucap Kapolri Tito Karnavian.
Sementara di tempat terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Rikwanto, juga menjelaskan bahwa kasus tersebut masih dalam penyelidikan. Polisi akan memastikan apakah bantuan diberikan kepada pihak yang berhak?
“Hati-hati saja, jangan sampai maksud baik, tapi disalahgunakan pihak lain tak bertanggung jawab. Memberikan bantun itu bagus karena beramal, namun harus dipastikan dulu, apakah itu sudah dipastikan benar. Hati-hati saja, diselidiki dan didalami dana kita untuk membantu orang,” pungkas Rikwanto.
Penyelidikan ini sesuai dengan saran dari artikel saya sebelumnya, juga sesuai dengan keinginan masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang telah menyumbangkan dananya untuk IHR.
Satu hal yang menurut saya menarik dari kasus ini adalah klarifikasi IHR dan respon Kapolri. Jadi sebelumnya, saat dugaan bantuan disalurkan ke teroris Suriah, IHR sudah mengklarifikasi. Dalam klarifikasi tersebut dinyatakan bahwa IHR memberikan bantuan kepada warga Suriah. Mereka juga menyatakan telah bekerjasama dengan lembaga kemanusiaan yang kredibel di Turki, IHH yang telah diakui PBB.
Klarifikasi IHR yang pimpinannya juga merupakan pimpinan GNPF-MUI ini lucunya malah menjadi bumerang. IHH Turki sebelumnya diberitakan menyumbang senjata untuk kelompok pemberontak dan teroris Suriah. IHH Turki juga dikabarkan merekrut warga Albania untuk dijadikan mujahidin, dilatih militer dan dikirim ke Suriah untuk membantu pemberontak. Selengkapnya di: https://seword.com/luar-negeri/klarifikasi-ihr-bukti-keterlibatannya-dengan-isis/
Jadi klarifikasi IHR justru menguatkan dugaan bahwa mereka mendukung teroris dan pemberontak Suriah. Sebelumnya, dugaan Bachtiar Nasir GNPF MUI ini mendukung teroris Suriah karena beberapa faktor. Pertama, mereka dengan jelas mendukung mujahidin melawan rezim. Artinya, mereka tidak mendukung pemerintah Suriah yang sah dan resmi, melainkan mendukung pemberontak yang mereka sebut mujahidin. Silahkan dicek di beberapa banner dukungan dan donasi, hampir semuanya menyertakan cerita yang sama.
Kedua, bendera yang mereka gunakan merupakan bendera pemberontak Suriah, bukan bendera asli (warna merah putih hitam). Dan buruknya KAMMI pernah melakukan aksi solidaritas di Jakarta secara terbuka untuk mendukung pemberontak Suriah yang mereka sebut sebagai mujahidin. 8 Mei 2016.
Polri juga perlu menelusuri KAMMI
KAMMI, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, sudah menjadi rahasia umum kalau organisasi ini merupakan sayap PKS. KAMMI mempertegas bahwa PKS adalah partai kaula muda. KAMMI jugalah yang membuat PKS memiliki kader militan dari kalangan mahasiswa baru.
Saat tulisan ini dimuat, KAMMI sudah menghapus gambar aksi solidaritas mereka. Namun beruntung Google masih belum menghapusnya, sehingga kita bisa melihatnya. Saya sendiri mendapatkannya dari Nafi Muhammad.
Selain aksi solidaritas, KAMMI juga menggalang dana bantuan untuk Suriah. Dan cara mereka menggalang dana pun sama seperti yang dilakukan IHR serta gerombolannya; menyudutkan Bashar Assad Presiden Suriah.
Kesimpulan awal dari ini semua adalah, KAMMI mendukung pemberontak Suriah untuk beperang melawan Presiden Suriah Bashar Assad. Inilah kenapa mereka begitu menyudutkan Bashar Assad. Jadi kalau kemudian mereka diduga mendukung teroris atau pemberontak, itu menjadi sangat masuk akal. Sebab mau disumbangkan ke mana lagi dana tersebut jika tidak untuk mendukung teroris (yang mereka sebut mujahidin) untuk melawan Presiden Suriah?
Dalam garis besar, sebenarnya mereka semua masih dalam satu kelompok yang memiliki kecenderungan sama. IHR dan KAMMI menggalang dana dengan opini rakyat Suriah diserang oleh Bashar Assad, memfitnahnya sebagai rezim pembunuh. Padahal kenyataannya Bahsar Assad adalah Presiden sah Suriah dan sedang berusaha mempertahankan wilayahnya dari pemberontak. IHR mengklarifikasi bekerjasama dengan IHH Turki, kelompok yang sebelumnya diberitakan memberikan dukungan senjata kepada pemberontak Suriah. Pemerintah Suriah kemudian melayangkan protes resmi ke PBB atas tindakan Turki ini. Berita ini ada di koran Turki, yang kemudian diblok oleh Erdogan dan melarang agar pemberitaan tersebut tidak dibahas, lucunya pelarangan ini dinyatakan secara resmi. Sementara kader-kader mereka di Indonesia masih tetap mengelukan Erdogan, sampai ada yang termehek-mehek mau meminjamnya setahun.
Terakhir, ini bukan saya mau menambah-nambahi kerjaan Polri, tapi saya dan seluruh rakyat Indonesia yang waras pasti sepakat bahwa hal ini perlu ditelusuri sebagai bahan kajian pemerintah, untuk mengantisipasi gerakan-gerakan pemberontak atau teroris di Indonesia.
Begitulah kura-kura.
loading...
Tidak ada komentar: