Rizieq Menistakan Agama Kristen, Mengolok-olok Nabi Isa dan SARA
loading...
Di tengah-tengah ceramahnya, Rizieq menyinggung soal mengucapkan selamat natal. Namun yang fatal, Rizieq juga menyinggung soal Tuhan.
“Habib Rizieq ‘selamat natal,’ artinya apa? Selamat hari lahir Yesus Kristus sebagai anak Tuhan. Saya jawab, ‘Pak, lam yalid walam yulad,’ Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan. Kalau Tuhan beranak, bidannya siapa?”
Dilihat dari sisi agama, apa yang diucapkan Rizieq sangat menyinggung agama Kristen yang meyakini bahwa Yesus merupakan anak Tuhan. Dalam Alquran sudah sangat jelas disebutkan, bagimu agamamu, bagiku agamaku. Jadi apa yang diucapkan Rizieq dengan menyindir keyakinan agama orang lain, sangat bertentangan dengan ajaran Islam.
Jika memang tidak mau mengucapkan selamat natal, seharusnya cukup dengan tidak mengucapkan atau mengatakan tidak berkenan. Tapi kalau sudah menyinggung soal keyakinan dan memperolok dengan pertanyaan “siapa bidannya?” ini sudah bab lain, soal kepercayaan ummat beragama lain yang seharusnya tidak digunakan sebagai bahan sindiran.
Mempertanyakan keyakinan ummat kristen tentang Yesus dengan pertanyaan “siapa bidannya?” sama seperti mempertanyakan keyakinan ummat islam soal Nabi Muhammad yang menikahi banyak perempuan dan anak-anak. Orang di luar agama islam tidak boleh mempertanyakan dan mengolok-olok dengan logika dan opini dangkal. Sekali lagi bagimu agamamu, bagiku agamaku.
Dengan kejadian ini, saya jadi teringat dengan pernyataan Aa Gym soal jangan ikut campur agama orang lain. Mengkritisi Ahok yang menyinggung soal Almaidah 51. Jika Aa Gym mau berlaku adil, maka seharusnya AA Gym juga menegur Habib Rizieq dan membawa santrinya untuk mendemo kantor FPI. Tapi apakah Aa Gym berani? Ya itu kita lihat nanti.
Selain Aa Gym sebenarnya ada banyak tokoh dan massa yang mengatakan ingin berjuang mempertahankan bhineka tunggal ika, toleransi saling menghormati. Tapi sampai sekarang mereka masih bungkam dan sama sekali tidak bereaksi dengan penistaan agama kristen yang dilakukan oleh Rizieq.
Menghormati Yesus
Dari kacamata sosial budaya, seharusny Rizieq tidak perlu mempertanyakan siapa bidan yang membantu proses kelahiran Yesus. Ya ini sama seperti mempertanyakan siapa yang jadi bidannya Nabi Muhammad? yang dibawakan lewat stand up commedy.
Kalau Rizieq mempertanyakan siapa bidannya? Kenapa tak sekalian tanyakan siapa yang menghamili Maria? Supaya tidak tanggung kalau mau menistakan Yesus.
Sebagai orang Islam, Rizieq wajib mengimani Yesus dan harus menghormatinya. Kalau pun Rizieq tidak mau mengimani Yesus sebagai anak Tuhan seperti keyakinan agama Kristen, tapi Rizieq tetap wajib mengimani dan menghormati Yesus. Sebab Yesus atau Nabi Isa menurut keyakinan ummat Islam, merupakan Nabi yang tergolong dalam ulul azmi, yakni nabi dan rasul yang memiliki kedudukan istimewa seperti halnya Nabi Muhammad, Nabi Ibrahim , Nabi Musa dan Nabi Nuh. Gelar ini dijelaskan dalam Alquran.
Nabi Isa merupakan utusan Allah untuk kaum Bani Israel. Penerima wahyu dari Allah berupa kitab injil dan diberi mukjizat. Nabi Isa sudah bisa berbicara sejak dalam perut Maryam. Dalam Alquran juga diceritakan bahwa Nabi Isa dapat menghidupkan orang yang sudah meninggal dan menyembuhkan orang buta sejak lahir. Kelahiran Nabi Isa juga merupakan salah satu keajaiban atas kuasa Allah, lahir dari rahim perempuan perawan. Dan malaikat langsung yang mengingatkan pada Maryam bahwa dirinya akan segera memiliki anak.
Dengan segala kelebihan, mendapat mukjizat dan tergolong Ulul Azmi, sungguh tidak pantas Rizieq mengolok-olok Yesus atau Nabi Isa. Katakanlah dia tidak mengimani bahwa Yesus merupakan anak Tuhan seperti yang diyakini ummat kristen, tapi tetap tidak pantas menjadikan Yesus sebagai bahan lucu-lucuan. Laknatullah alaih. Laknatullah alaih. Laknatullah alaih.
Dengan kejadian ini, seharusnya MUI sudah keluarkan fatwa penistaan agama terhadap Rizieq. Bukan karena Rizieq menistakan keyakinan ummat kristen, tapi karena Rizieq mengolok-olok Nabi Isa dan menjadikannya bahan lelucon. Padahal Nabi Isa merupakan Nabi yang tergolong Ulul Azmi, wajib dihormati dan wajib diyakini oleh ummat Islam. Orang Islam yang tidak meyakini Nabi Isa, tidak dapat disebut beriman secara kaffah. Sekali lagi, sekalipun Rizieq atau kita tidak mau meyakini bahwa Yesus atau Nabi Isa adalah anak Tuhan, itu tidak otomatis membuat kita boleh mengolok-olok Yesus.
Rizieq SARA
Dalam kacamata hukum positif di Indonesia, Rizieq jelas melanggar undang-undang tentang larangan menyinggung SARA, suku, agama, ras dan antar golongan. Melihat pernyataan Rizieq, sangat mudah kita simpulkan bahwa Rizieq telah menyinggung SARA. Sangat jelas mengolok-olok keyakinan agama lain dan menimbulkan kebencian atau permusuhan.
Jadi kesimpulannya, Rizieq melakukan provokasi SARA, menistakan agama Kristen dan melecehkan Yesus atau Nabi Isa yang diyakini oleh seluruh ummat Islam.
Sebagai ummat Islam dan rakyat Indonesia, saya sangat berharap agar MUI segera mengeluarkan fatwa penistaan terhadap Nabi Isa. Saya juga berharap agar Polisi segera memanggil Rizieq dan melakukan gelar perkara, sesegera mungkin, untuk kemudian ditetapkan sebagai tersangka.
Sebagai tambahan, mungkin tulisan saya sebelumnya juga dapat menambah referensi siapa Rizieq? https://seword.com/sosbud/jokowi-menistakan-ulama-yang-bilang-biadab-kurang-ajar-iblis-setan-dajjal/
Begitulah kura-kura.
loading...
Tidak ada komentar: