Syeik Terkenal Australia Ingin Datang Bela Ahok di Pengadilan

loading...



Dia bernama Syeikh M. Tawhidi, lahir di Kota Qum, Iran. Dia lahir dari keluarga Islam yang memiliki sejarah keagamaan yang kuat. Menurut garis keturunan, Syeikh M. Tawhidi masih satu garis dengan Hatam al Ta’ei, Nabi Hud, dan Nabi Nuh. Ia belajar di Perth, Australia dan berkecimpung di pendidikan Islam, Filsafat dan Teologi di Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam di Qum, Iran, sejak Januari 2007. sumber

Beberapa catatan tentang pekerjaan Imam Tawhidi sebagai berikut:
Salah satu pendiri dan pemimpin penelitian Imam Hussein TV3.
Pendiri dan direktur Imam Ali TV (2013-2014) di Indonesia.
Pendiri dan direktur The Hawza of Sayida Zainab (2016) di Indonesia.
Kepala Departemen untuk pelajar Irak di kota Qum (2016).
Kepala Departemen Bahasa Inggris di Rasool Akram Cultural Institute, Qum (2010-2013).
Pengawas Departemen Bahasa Inggris di Marjaeyat TV Global Network (2010-2013).
Ketua OASE Indonesia (2015).
Imam di Islamic Association of South Australia (2015 – sekarang).

Cuitan Shaikh M. Tawhidi

“Saya kenal secara pribadi Gubernur Ahok dan dengan yakin saya dapat mengatakan bahwa dia lebih ber-Tuhan dari pada para Muslim yang merusuh di depan kantornya.”

“Saya berdiri mendukung Gubernur Ahok melawan semua bentuk Muslim radikal di Indonesia.”






Pertama kali membaca cuitan Shaikh M. Tahwidi ini, saya bergetar. Cuitannya singkat namun tajam. Saya seorang Kristiani, namun perkataan seperti ini kembali menyadarkan saya akan keindahan Islam. Sejujurnya kadang saya lupa karena wajah semacam Rizieq sering muncul di banyak pemberitaan. Saya pribadi juga pernah mengalami bagaimana rasanya rumah dan bapak saya diteror malam-malam oleh kaum berdaster menggunakan motor.



Kekaguman saya belum berhenti, muncul cuitan yang lain lagi : “Saya mau berdebat kepada semua FPI dan Ulama Muhamadiyah tentang ayat Alquran Al Ma’idah 51. Mereka sama sekali tidak punya pengetahuan tentang itu.”


Ini saya akui sedikit sensitif. Bukan karena membawa FPI, tapi karena membawa ‘semua’ ulama Muhamadiyah, padahal dalam kasus Ahok, tidak semua ulama demikian. Namun, sejauh ini saya yakin secara kontekstual, bahwa yang dimaksud Syeikh M. Tawhidi adalah FPI dan para ulama secingkrangannya yang bersifat radikal dengan membawa ayat Alquran sebagai pembenaran kendaraan politis. Menurut saya, ini sudah jelas secara konteks, ulama seperti apa yang dimaksud, bukan seluruh ulama dan bukan menyerang spesifik Muhamadiyah.

Untuk menunjukkan tekadnya, Syeikh M. Tawhidi menyatakan, “Saya butuh seluruh follower saya dari Indonesia untuk meminta Presiden Jokowi mengijinkan saya membela Gubernur Ahok di pengadilan. Retweet ini!”

Sembilan jam kemudian setelah cuitan yang terakhir, tidak tanggung-tanggung, beliau memutuskan untuk datang ke Indonesia. “Saya terbang ke Indonesia untuk berdiri membela Gubernur Ahok. Detail penerbangan menyusul. Retweet kalau saya akan bertemu kamu di Bandara Soetta.”



Di akhir cuitannya hari ini, beliau memposting foto yang menuliskan secara jelas seperti apa pribadi dirinya.



Dari semuanya itu, saya sangat kagum adalah kalimat terakhirnya yang berbunyi demikian :


“Saya tidak akan kompromi dengan keimanan saya, tapi saya akan selalu memberi respek pada keimanan kamu, dan bersama-sama kita akan menciptakan hari esok yang lebih baik.” Syeikh M. Tawhidi.

Indonesia butuh lebih banyak pemimpin-pemimpin agama yang berani bersuara lantang seperti ini. mengingat agama adalah isu paling mudah untuk disulut dan dijadikan kendaraan untuk kepentingan apapun yang lainnya.

Kira-kira, benarkah Syeikh M. Tawhidi akan datang dan membela Ahok? Lalu, adakah efek positif atas kehadirannya di Indonesia?

Sekian dulu untuk sementara.




loading...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.