Saat Ditelepon Agus dan Sylvi, Ahok Titip Salam buat SBY
loading...
KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menitip salam kepada mantan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat ditelepon oleh pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, pada Rabu (15/2/2017) malam. Agus adalah putra sulung SBY.
"Semalam sudah telepon, sudah ngomong. Saya kirim salam juga kepada Bapak SBY begitu," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (16/2/2017).
Ahok yang merupakan gubernur petahana DKI Jakarta itu mengatakan, hubungannya dengan Agus dan Sylviana terjalin baik. Dia dan Sylviana lama bekerja sama di Pemprov DKI Jakarta.
"(Hubungan) saya sama Pak Agus baik kok. (Hubungan) saya sama Bu Sylvi juga baik selama ini, kami sudah kenal baik kan," kata Ahok.
Juru bicara tim pemenangan Ahok-Djarot, Raja Juli Antoni, sebelumnya menceritakan, Sylviana menelepon Ahok saat Ahok kembali dari kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri ke Kompleks Pantai Mutiara pada Rabu malam. Sylviana menelepon Ahok ke nomor ajudan pribadi Ahok.
Ajudan pribadi Ahok kemudian menelepon balik ke Sylviana. Setelah tersambung, mantan Deputi Gubernur DKI bidang Pariwisata dan Kebudayaan itu meminta untuk berbicara dengan Ahok. Lalu, Sylviana mengucapkan selamat kepada Ahok. Sylviana kemudian memberikan teleponnya kepada Agus.
Ahok berterima kasih atas ucapan selamat yang disampaikan Agus-Sylvi tersebut. Ahok juga mengajak Agus untuk bertemu.
Agus-Sylvi memberikan ucapan selamat kepada Ahok-Djarot karena unggul dalam Pilkada DKI 2017 berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga survei. Pasangan Agus-Sylvi sendiri menempati posisi terakhir dalam hasil hitung cepat itu.
Hasil hitung cepat Litbang Kompas, misalnya menyebutkan, suara pasangan Ahok-Djarot berada di posisi pertama dengan perolehan 42,87 persen. Di posisi kedua pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan 39,76 persen. Sementara itu, Agus-Sylviana menempati posisi ketiga dengan 17,37 persen.
Hasil penghitungan tersebut berdasarkan data dari 400 TPS yang dijadikan sampel, dengan total pemilih 227.453. Metode penentuan TPS dengan menggunakan teknik penarikan sampel secara acak sistematis berdasarkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di DKI Jakarta.
loading...
Tidak ada komentar: