HEBOH VIRAL!!! Panitia TPS Kampanyekan Anies, Pendukung Ahok Dihalangi Nyoblos [VIDEO]

loading...












Pilgub DKI putaran pertama sudah selesai. Agus sudah gagal jadi Gubernur dan sementara jadi pengangguran mengingat dirinya juga sudah berhenti dari TNI. Di putaran kedua nanti Ahok dan Anies akan head to head untuk memperebutkan kursi DKI 1.

Saat hari pemilihan Rabu kemarin, ada banyak laporan dari pembaca seword yang berada di lokasi pemilihan. Terjadi begitu banyak kecurangan. Meskipun tim Anies mengatakan mereka juga mendapat laporan kecurangan, namun apa yang mereka katakan sama sekali tidak bisa dibuktikan. Berbanding terbalik dengan relawan Ahok yang merekam dan menceritakannya secara jelas.

Setidaknya saya mendapat dua video dari informan seword yang berada di lapangan.

Dengan 3 pasang calon, memang tujuan prioritasnya adalah unggul dari pasangan lain. Sementara menang satu putaran adalah bonus. Saya melihat teman-teman pendukung Ahok, baik partai maupun relawan, selama ini terlalu terfokus pada Agus Sylvi.

Saya cukup paham dan merasa wajar saja, mengingat kecurigaan akan kecurangan lebih kuat mengarah pada Agus, ini karena pada Pilpres 2009 begitu amburadul dan terjadi banyak kecurangan. Sehingga PDIP dan seluruh partai pengusung Ahok Djarot lebih fokus pada Demokrat, kemudian sedikit tutup mata dengan Gerindra dan PKS.

Sementara tim Anies jadi lebih bebas bergerilya memainkan kecurangan yang begitu terstruktur sistematis dan massif. Lihat saja pada video tersebut, dengan jelas panitianya menggunakan kaos Anies Sandi dan memakai peci. Benar-benar kampanye terselubung di hari pencoblosan.


Lebih dari itu, bukan sebuah kebetulan kalau kemudian surat suara di TPS tersebut dikatakan habis. Sehingga para pemilih Ahok tidak bisa memilih. Ada banyak TPS yang mengatakan surat suaranya habis sehingga banyak orang –terutama keturunan Tionghoa- tidak bisa memberikan suaranya.

Dari rekaman video tersebut, sangat terlihat bahwa warga coba dipermainkan oleh panitia TPS yang merupakan pendukung Anies Sandi. Mereka diminta untuk menunggu, kemudian diminta KTP, lalu disuruh ambil KK, tapi setelah itu semua dikumpulkan dan berkali-kali antri, dengan santainya panitia mengatakan bahwa surat suara sudah habis dan tak ada tambahan waktu. Luar biasa.

Persiapkan untuk putaran dua

Berhubung pilgub DKI ini memiliki 3 pasang calon, di sistem demokrasi yang sangat kompetitif memang sudah sewajarnya ada putaran kedua. Kita tak bisa terlalu memaksakan agar Ahok menang satu putaran meski dengan bukti video kongkrit dilarangnya para pemilih Ahok mencoblos.

Saya berharap para relawan, partai politik dan seluruh pemilih Ahok kembali mempersiapkan diri untuk putaran kedua. Datang lebih pagi dan bawa semua KTP dan KK agar nantinya tidak disuruh bolak balik. Bagi warga yang sudah disurvey dan ditempeli stiker KPU, bawa saja ke TPS untuk meyakinkan bahwa rumah kalian sudah disurvey dan harusnya bisa memilih.

Untuk partai politik pengusung Ahok, harus memperhatikan dan mengawasi semua TPS yang ada. Bahwa saat ini ada beberapa TPS yang terindikasi Ahok dicurangi, sebaiknya itu tidak dijadikan fokus utama. Karena kalau kita terlalu fokus pada TPS yang bermasalah pada putaran pertama, mereka tim Anies bisa bergerilya di TPS lain yang tidak terlalu diawasi oleh tim Ahok. Jangan sampai terulang kita terlalu fokus pada Agus, namun kemudian longgar dalam menjaga pergerakan tim Anies.

Banyak orang memang menginginkan Pilgub satu putaran. Agar Ahok langsung menang dan kembali bekerja. Tapi yang harus kita pahami dan maklumi bersama, ada banyak orang yang menginginkan dua putaran. Para timses, konsultan politik dan lembaga survey lebih diuntungkan jika Pilgub DKI berlangsung dua putaran. Dengan begitu mereka bisa mendapat rejeki tambahan. Kalau hanya satu putaran, hari ini sudah bubar semuanya. Tapi karena masih dua putaran, maka mereka bisa kembali nego-nego dan jual pelayanan.

Begitu juga dengan media, mungkin hanya seword.com yang menginginkan Pilgub satu putaran, sementara yang lain berharap bisa dua putaran agar mereka bisa mendapat bonus-bonus tambahan, atau minimal mudah mendapat berita yang trending.

Terakhir, memang begitulah sebuah pesta demokrasi. Namanya juga pesta, memang lebih asyik kalau tidak hanya satu putaran. Sebab yang dua pasangan pun ada yang minta diulang.

Begitulah kura-kura.



loading...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.