Jangan Kaget, Ternyata Ini Penyebab Harry Tanoe Sangat Dendam & Perintahkan Group MNC Menyerang Ahok

loading...


ISLAMNKRI.COM- Akun Dede Budhyarto @kangdede78 Membuat Kultweet Yang Cukup mengejutkan perihal alasan kenapa Bos partai perindo Harry Tanoe sangat tidak suka dengan ahok Walau sama sama etnis tionghoa

Setiap saat kita pasti menyaksikan sendiri bagaimana isi berita di media Harry Tanoe baik itu global tv ,MNC , okezone.com maupun sindonews.com yang selalu menyudutkan ahok
Berikut ini hasil analisa Akun Dede Budhyarto @kangdede78 Di Chirpstory.com tentang penyebab Harry Tanoe Tidak suka Dengan Ahok:

Maaf teman saya yg kerja di MNC Group malam ini saya mau kultweet, jgn tersinggung yah..kita ttp teman! ini sesuai hasil pertemuan dgn ahok!

Ini bukan Asumsi...ini bukti sila, klo ngerasa pinter di tanya langsung saja kepada yg bersangkutan. Kultweet saya mulai..jreng....!

Ini Penyebab Harry Tanoe Perintahkan MNC Menyerang Ahok

Tidak perlu kaget membaca, memyaksikan media MNC Grup yang dimiliki Harry Tanoe isinya menyerang Ahok terus.

Ini bukti yg paling baru: Okezone bikin berita bohong. Mereka tulis survei LP3ES mengungkapkan 61% responden percaya Ahok korupsi.

Padahal itu hanyalah hasil polling Twitter Rustam Ibrahim yg adalah mantan Direktur LP3ES. Kok polling Twitter dibilang survei LP3ES?

Ini namanya jurnalisme jorok, buka link ini >>>http://goo.gl/RhzONI

Harry Tanoe dengan segala upaya menghalangi Ahok maju lagi sebagai calon gubernur DKI Jakarta.

Sebagai gantinya Tanoe menyokong Yusril Ihza Mahendra, kandidat yang bisa dijadikan boneka MNC mengingat sejarah hubungan lama mereka

sejak kasus Sisminbakum muncul. HT tak ingin melihat Ahok menjadi orang nomor satu di Balai Kota.

Kebencian Harry Tanoe pada Ahok karena dua hal: terkait lahan untuk apartemen di Kemang dan proposal Harry Tanoe untuk pasang iklan

di 2000 titik di sekitar halte Busway. Dua hal itu yang bikin Harry Tanoe dendam kesumat kepada Ahok.

Sepotong tanah di Kemang ingin dibuat apartemen oleh Harry Tanoe, padahal peruntukannya adalah ruang terbuka.

Harry Tanoe nego ini-itu, janji bikin ini-itu supaya diizinkan, tapi tetap ditolak oleh Ahok.

Ahok belajar dari pengalaman menghadapi Lippo di Kemang yang ngakalin ketentuan peruntukan ruang terbuka.

Soal proposal 2000 titik iklan, Harry Tanoe bersedia membayar sewa Rp. 5jt/tahun ke Pemda DKI Jakarta dgn prioritas pada 1000 titik dulu.

Sedangkan 1000 titik lainnya tetap di minta Harry Tanoe tidak jatuh ke tangan orang lain.

Harry Tanoe ternyata sudah menggandeng perusahaan periklanan dari Prancis untuk proyek itu.

Ahok menyelidiki, ternyata nilai jual per titik iklan mencapai Rp. 100 juta. Murkalah Ahok.

Rencana kontrak kerjasama iklan dengan HT dibatalkan.

Maka sejak itulah media-media Harry Tanoe diperintahkan untuk selalu menyerang Ahok.

Pilih laksanakan perintah bos besar atau surat pemecatan menanti.

Sekian semoga telinga, mata pembuluh darah yg baca mendidih, saya ikut senang, Anda?


loading...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.