Ketua MUI Kiai Ma’ruf Meminta Semua Umat Islam Bisa Menerima Apapun Hasil Dari Pilgub DKI
loading...
Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih banyak kepada Kiai Ma’ruf atas himbauannya yang menyejukkan kepada umat Islam seluruh Indonesia secara khusus kepada DKI Jakarta, dalam rangka pilgub DKI Jakarta. Dan semoga himbauan ini adalah satu bukti ketulusan dari seorang Ulama sekaligus tokoh NU yang duduk sebagai Ketua MUI.
Himbauan inilah yang ditunggu oleh seluruh rakyat Indonesia khususnya warga DKI Jakarta yang akan memilih pemimpinnya lim tahun kedepan. Kita berharap melalui himbaun ini seluruh raykat Indonesia khususnya warga Jakarta yang terpecah karena pro dan kontra dapat kembali bersatu, untuk kemajuan negeri yang kita cintai ini.
Saya tidak mau bersuuzon ria terhadap Kiai Ma’ruf sebagai ketua MUI yang sempat menuai banyak kritikan terkait dikeluarkannya fatwa MUI kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahya Purnama alias Ahok.
Tetapi saya mengapresiasi langkah berani Kiai Ma’ruf sebagai seorang tokoh NU yang memberikan pernyataan menyejukkan ditengah memanasnya situasi perpolitikan di DKI Jakarta.
NU itu adalah Pemersatu Nusantara
Kita flashback kebelakang, tanpa mengesampingkan tokoh-tokoh nasional yang lain dalam merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia , sepanjang pengetahuan penulis harus kita akui, bahwa tokoh-tokoh dari NU lah yang selalu terdepan untuk menjadi pemersatu Indonesia sejak jaman sebelum dan sesudah kemerdekaan. NU yang saya kenal sebagai “Islam Nusantara” juga tampil sebagai sebagai pengayom terhadap kaum minoritas di negeri ini.
Nahdlatul Ulama (NU) merupakan Organisasi Keagamaan Islam terbesar di Indonesia yang sampai hari ini, masih setia menjaga persatuan dan kesatuan bangsa indonesia. Peran NU tidak terlepas dalam perjalanan bangsa ini bukan hanya dalam ranah dakwah dan sosial, termasuk juga aspek politik dan ekonomi.
NU yang yang saya kenal begitu identik dengan tradisi luhur masyarakat Indonesia dan sering disebut juga sebagai “Islam Nusantara”. Mengapa? Karena NU lahir dari rahim nusantara, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat Indonesia.
NU yang saya kenal turut berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, membangun ekonomi umat, meneguhkan nilai-nilai sosial kemasyarakatan, termasuk perannya dalam pendidikan politik di Indonesia.
Mengapa saya begitu mengenal “prilaku” NU? Karena memang sejak dari kecil saya sudah bersaudara dengan mereka.ha..ha..ha…boleh dunk berbangga diri
Tidak hanya bagi umat Islam, tapi juga bagi seluruh agama, ras, golongan patut berbangga diri bahwa organisasi NU turut berperan aktif untuk kemajuan bangsa dan negara. atas dasar itulah, NU seringkali disebut sebagai paham yang berada di tengah, moderat, mampu beradaptasi dan berakulturasi dengan berbagai tradisi serta paham keagamaan yang ada.
NU yang saya kenal juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi atas berbagai perbedaan paham yang berbeda-beda. NU selalu berdiri di tengah sebagai figur pengayom, penengah dan pemersatu bangsa.
Himbauan yang menyejukkan dari Kiai Ma’ruf
Kiai Ma’ruf juga meminta semua umat Islam bisa menerima apapun hasil dari Pilgub DKI nanti. Jadi, jika nanti Ahok menang dan tidak ada adanya kecurangan, maka umat Islam harus terima, meski dengan kesedihan. “Kita terpaksa harus menerima itu. Sebab bicara konstitusi memang begitu. Di negara demokrasi itu memang begitu,” imbaunya.
Mengutip pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU Hery Haryanto Azumi mengaku kagum dengan kebijaksanaan Kiai Ma’ruf. Menurut Hery, apa yang dilakukan Kiai Ma’ruf selama ini semata-mata mengembalikan semangat kebersamaan bangsa dan bernegara. Sumber berita:
Tentu kita berharap dengan adanya himbaun dari ketua MUI sekaligus tokoh NU ini, situasi yang memanas saat ini dapat kembali sejuk. Mengutip kalimat dari Anies Baswedan “tenun kebangsaan” hendaknya anak negeri ini dapat kembali menenun Indonesia supaya lebih maju dan berkeadilan sosial lewat bahan tenunan yang bersih dan punya serat integritas yang tidak silau kepada uang dan kekuasaan.
Begitulah kura-kura
Himbauan inilah yang ditunggu oleh seluruh rakyat Indonesia khususnya warga DKI Jakarta yang akan memilih pemimpinnya lim tahun kedepan. Kita berharap melalui himbaun ini seluruh raykat Indonesia khususnya warga Jakarta yang terpecah karena pro dan kontra dapat kembali bersatu, untuk kemajuan negeri yang kita cintai ini.
Saya tidak mau bersuuzon ria terhadap Kiai Ma’ruf sebagai ketua MUI yang sempat menuai banyak kritikan terkait dikeluarkannya fatwa MUI kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahya Purnama alias Ahok.
Tetapi saya mengapresiasi langkah berani Kiai Ma’ruf sebagai seorang tokoh NU yang memberikan pernyataan menyejukkan ditengah memanasnya situasi perpolitikan di DKI Jakarta.
NU itu adalah Pemersatu Nusantara
Kita flashback kebelakang, tanpa mengesampingkan tokoh-tokoh nasional yang lain dalam merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia , sepanjang pengetahuan penulis harus kita akui, bahwa tokoh-tokoh dari NU lah yang selalu terdepan untuk menjadi pemersatu Indonesia sejak jaman sebelum dan sesudah kemerdekaan. NU yang saya kenal sebagai “Islam Nusantara” juga tampil sebagai sebagai pengayom terhadap kaum minoritas di negeri ini.
Nahdlatul Ulama (NU) merupakan Organisasi Keagamaan Islam terbesar di Indonesia yang sampai hari ini, masih setia menjaga persatuan dan kesatuan bangsa indonesia. Peran NU tidak terlepas dalam perjalanan bangsa ini bukan hanya dalam ranah dakwah dan sosial, termasuk juga aspek politik dan ekonomi.
NU yang yang saya kenal begitu identik dengan tradisi luhur masyarakat Indonesia dan sering disebut juga sebagai “Islam Nusantara”. Mengapa? Karena NU lahir dari rahim nusantara, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat Indonesia.
NU yang saya kenal turut berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, membangun ekonomi umat, meneguhkan nilai-nilai sosial kemasyarakatan, termasuk perannya dalam pendidikan politik di Indonesia.
Mengapa saya begitu mengenal “prilaku” NU? Karena memang sejak dari kecil saya sudah bersaudara dengan mereka.ha..ha..ha…boleh dunk berbangga diri
Tidak hanya bagi umat Islam, tapi juga bagi seluruh agama, ras, golongan patut berbangga diri bahwa organisasi NU turut berperan aktif untuk kemajuan bangsa dan negara. atas dasar itulah, NU seringkali disebut sebagai paham yang berada di tengah, moderat, mampu beradaptasi dan berakulturasi dengan berbagai tradisi serta paham keagamaan yang ada.
NU yang saya kenal juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi atas berbagai perbedaan paham yang berbeda-beda. NU selalu berdiri di tengah sebagai figur pengayom, penengah dan pemersatu bangsa.
Himbauan yang menyejukkan dari Kiai Ma’ruf
Kiai Ma’ruf juga meminta semua umat Islam bisa menerima apapun hasil dari Pilgub DKI nanti. Jadi, jika nanti Ahok menang dan tidak ada adanya kecurangan, maka umat Islam harus terima, meski dengan kesedihan. “Kita terpaksa harus menerima itu. Sebab bicara konstitusi memang begitu. Di negara demokrasi itu memang begitu,” imbaunya.
Mengutip pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU Hery Haryanto Azumi mengaku kagum dengan kebijaksanaan Kiai Ma’ruf. Menurut Hery, apa yang dilakukan Kiai Ma’ruf selama ini semata-mata mengembalikan semangat kebersamaan bangsa dan bernegara. Sumber berita:
Tentu kita berharap dengan adanya himbaun dari ketua MUI sekaligus tokoh NU ini, situasi yang memanas saat ini dapat kembali sejuk. Mengutip kalimat dari Anies Baswedan “tenun kebangsaan” hendaknya anak negeri ini dapat kembali menenun Indonesia supaya lebih maju dan berkeadilan sosial lewat bahan tenunan yang bersih dan punya serat integritas yang tidak silau kepada uang dan kekuasaan.
Begitulah kura-kura
loading...
Tidak ada komentar: