BREAKING NEWS!!! Agus-Sylvi Akhirnya Mendukung Ahok-Djarot
loading...
Seperti yang kita tahu bahwa kontestasi Pilkada DKI Jakarta putaran pertama telah selesai dihelat. Real count masih dalam proses, sementara quick count telah memahkotai pasangan Ahok-Djarot sebagai pemuncak klasemen, disusul Anies-Sandi dan Agus-Sylvi di posisi kedua dan ketiga. Dengan hasil tersebut, dapat dikatakan Pilkada DKI Jakarta harus memasuki putaran kedua. Namun, pertanyaan kembali menyeruak, kemanakah suara Agus-Sylvi akan diberikan? Ahok-Djarot, atau Anies-Sandi?
Jika kita melihat dari kaca mata misi partai yang dapat dikatakan anti-Ahok atau partai ‘asal bukan Ahok’, mereka akan beralasan bahwa mereka ingin memberikan alternatif pemimpin baru bagi Jakarta. Hal ini sudah membuktikan bahwa mereka hanya ingin Ahok kalah, dan melihat Anies-Sandi sebagai pemenang keseluruhan kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017 ini. Namun, hal ini akan sangat kontradiktif dengan program misi Agus-Sylvi yang dapat kita lihat di poster setiap TPS pada saat Pilkada kemarin.
Di poster tersebut, ada 6 poin dari Agus-Sylvi yang menjadi misi mereka dalam membangun DKI Jakarta:
1. Mewujudkan Jakarta yang maju
2. Mewujudkan Jakarta yang aman
3. Mewujudkan Jakarta yang adil
4. Mewujudkan Jakarta yang sejahtera
5. Mewujudkan ‘Jakarta Hijau’ atau Green Jakarta yang lingkungannya semakin baik
6. Mewujudkan Jakarta yang nyaman bermartabat
Jika kita melihat satu per satu visi dan misi Agus-Sylvi, ini akan sangat mirip dengan apa yang sedang dikerjakan oleh pasangan petahana, Ahok-Djarot. Mari kita telaah lebih dalam.
Ketika kita berbicara mengenai Jakarta yang maju, Ahok-Djarot pada saat ini sedang mengerjakan berbagai macam infrastruktur yang ditargetkan rampung beberapa tahun ke depan, dimulai dari bus wisata gratis,pengoptimalam pekerjaan dinas-dinas di DKI Jakarta seperti pasukan biru dan oranye, percepatan pembangunan 2 jalur MRT dan 2 jalur LRT, penggunaan sistem berbasis online untuk mempermudah urusan dan memotong jalur birokrasi yang rumit. Tentunya Agus-Sylvi memiliki misi yang sama untuk membangun Jakarta bukan hanya manusianya saja, tetapi juga memperhatikan infrastrukturnya. Dan jangan lupakan Jakarta Smart City yang tentu sejalan dengan misi Agus-Sylvi dalam mewujudkan Jakarta yang maju serta aman. Dalam hal Jakarta yang maju, Ahok-Djarot memiliki misi “Membangun kehidupan kota yang berbasis teknologi dan berinfrastruktur kelas dunia dengan warga yang berketuhanan, berbudaya, bergotong royong, berwawasan, toleran, partisipatif dan inovatif”, mirip-mirip kan?
Berbicara mengenai Jakarta yang adil dan sejahtera, Agus-Sylvi memiliki tujuan yang sangat mulia: memajukan keadilan bagi warga, dan menyejahterakan warga DKI Jakarta. Hal tersebut tentu sejalan dengan apa yang dikerjakan oleh Ahok-Djarot. Pasangan petahana ini memiliki berbagai program yang bertujuan meningkatkan taraf kehidupan, pendidikan, dan ekonomi bagi warga DKI Jakarta, salah satunya melalui KJS (Kartu Jakarta Sehat) dan KJP (Kartu Jakarta Pintar). Saya pun memahami bahwa Agus-Sylvi mengeluarkan Kartu Satu Jakarta yang tentunya memiliki kemiripan dengan Kartu Jakarta One yang digagas pula oleh pasangan petahana ini. Selain itu, Ahok-Djarot juga melakukan relokasi (bukan penggusuran) warga ke tempat yang lebih layak yaitu rumah susun yang layak. Rumah susun tersebut memiliki fasilitas layaknya apartemen, mulai dari fasilitas bermain ramah anak, tempat ibadah, hingga fasilitas kesehatan. Ahok-Djarot ingin membuat warga bantaran sungai mendapatkan rumah layak, begitu juga halnya dengan program Agus-Sylvi yang ingin warga bantaran kali mendapatkan rumah yang layak (hanya saja berbeda cara).
Mewujudkan Jakarta yang hijau atau Green Jakarta. Misi tersebut juga pada saat ini sedang digarap oleh pasangan Ahok-Djarot sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Tanggal 14 Februari 2017 kemarin, Basuki Tjahaja Purnama, selaku Gubernur DKI Jakarta, meresmikan 112 RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak). Ruang publik ini digunakan sebagai ruang terbuka hijau yang juga dapat digunakan oleh masyarakat sekitar untuk melakukan aktivitas seperti bermain, jalan-jalan, dan berolahraga.
Last but not least, mewujudkan Jakarta yang nyaman bermartabat. Nyaman? Oh jelas, RPTRA salah satunya lho, dan juga pada hari ini tercatat ada 40-70 pasukan PPSI yang menjaga Jakarta agar tetap nyaman untuk ditinggali, hal ini sangat membantu untuk mewujudkan kenyamanan Jakarta, karena tanpa mereka, DKI Jakarta pada saat ini sudah banjir jir jir jirrrr. Bermartabat? Tentu. Tidak hanya kenyamanan warga DKI yang tinggal di DKI, tetapi Ahok-Djarot juga tetap memperhatikan martabat para petugas PPSU yang tidak pantang lelah dan sigap dalam membantu Ahok-Djarot menata Jakarta yang nyaman. Tidak tanggung-tanggung, para pasukan ini dibayar diatas tingkat UMR! Bayangkan jika dulu mereka sudah lelah membersihkan, hanya digaji 700 ribu rupiah, seakan-akan martabat mereka sangat rendah di DKI Jakarta ini.
Dengan dasar cocoklogi versi saya itulah saya yakin bahwa pasangan Agus-Sylvi akan (dan harus) mendukung pasangan petahana, Ahok-Djarot di kontestasi Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Namun ini semua kembali lagi kepada pasangan Agus –Sylvi. Spekulasi akan terus berputar dan bertambah, hanya waktu yang akan bisa menjawab semuanya. Mari kita tunggu kemana Agus-Sylvi akan berlabuh. Apakah ke Ahok-Djarot yang memiliki misi yang hampir cocok dengan Agus-Sylvi, atau ke Anies-Sandi yang mengandalkan partai ‘asal bukan Ahok’?
Hiduplah negeriku, jayalah Jakartaku.
loading...
Tidak ada komentar: