Saat Bandung Kena Banjir Bandang, Aa Gym dan Kaum Bumi Datar Kemana?

loading...


Masih ingat kan sehari sebelum pencoblosan Pilkada DKI. Saat itu Aa Gym membuat sebuah tweet yang mengomentari sebuah foto tentang banjir yang terjadi di Bukit Duri. Sayangnya, tweet tersebut sudah lenyap dihapus oleh Aa setelah diserang oleh netizen bahwa foto yang Aa unggah itu adalah hoax. Sebab, foto tersebut diambil pada tahun 2015 silam.


Tidak ada permintaan maaf atau basa-basi ala kadarnya dari Aa. Padahal, orang Sunda itu suka basa-basi (istriku orang Sunda soalnya). Apalagi, hoax yang Aa tweet-kan itu dengan niat menyerang Petahana di DKI. Meski, saya tidak tahu niat Aa, tapi dari tweet yang Aa Gym buat, itu jelas-jelas hendak mendeskreditkan Petahana karena gagal mengatasi banjir.

Begini tweet Aa Gym yang telah dihapusnya:



Innalillahi, Jakarta banjir lagi, semoga nanti Ada pemimpin Jakarta yang rendah hati, tak ujub takabur merasa Sudah banyak berbuat

Kalaupun misalnya banjir itu benar terjadi dimana foto itu bukan hoax, maka dari tweet Aa ini, penyebab banjir dikarena:
Pemimpinnya (gubernur) tidak rendah hati
Pemimpinnya takabur merasa sudah banyak berbuat

Sayangnya, mengapa Aa berani mencuit seperti ini untuk Jakarta saja? Mengapa saat Bandung hari ini terkena banjir bandang yang dahsyat, Aa tidak melakukan (men-tweet) hal yang serupa? Mengapa Aa jadi pilih kasih seperti ini, padahal Rasul tidak pernah mengajarkan tebang pilih? Mengapa Aa keras kepada Jakarta, tapi menjadi lembek kepada Jawa Barat? Padahal, Aa kan tinggal di Jawa Barat.

Dan. Saat Bandung terkena banjir bandang, kaum bumi datar mendadak diam seribu bahasa. Mungkin mereka sekarang sedang berdoa agar banjir segera berhenti. Kaum bumi datar hanya bisa memaklumi bahwa banjir bandang ini adalah musibah yang datang dari Allah kepada kaum mukmin. Supaya keimanan mereka meningkat.


Helloo… Saat Jakarta banjir, mereka justru yang paling depan menghujat, memaki, dan menganggap semua itu adalah azab. Mereka begitu bernafsu untuk menyerang Petahana untuk menurunkan elektabilitasnya di Pilkada putaran kedua. Segala kemampuan menghujat yang mereka miliki dikeluarkan sampai berceceran di media sosial. Sampai saya muak dengan segala “standar ganda” mereka.

Tapi. Saat di Bandung terjadi banjir bandang yang lebih mengerikan. Saatnya mengalihkan isu. Sebelumnya mereka seperti seekor anjing yang menyalak tak karuan, kini mereka menjadi seekor lembu yang mengeluh sesekali. Mereka menutup mata dari teriakan dan duka para korban banjir. Padahal, sebelumnya mereka adalah orang yang paling simpati terhadap sesama.

Melihat aliran air yang bercampur dengan lumpur, bergerak cepat melibas setiap benda di depannya, banjir seperti ini benar-benar mengerikan. Kekuatan merusaknya jauh lebih parah dari banjir di ibukota. Yang jadi pertanyaannya adalah apakah Aa Gym berani mengatakan bahwa banjir tersebut disebabkan karena pemimpinnya (gubernur) tidak rendah diri? Atau banjir tersebut disebabkan karena pemimpinnya merasa takabur merasa telah banyak berbuat?

Saya yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa Aa tidak akan pernah berani melakukannya. Mengapa? Karena apa untungnya untuk Aa? Apa untungnya menyerang gubernur Aher yang agamis itu, yang berasal dari partai dakwah? Sesama pejuang dakwah tidak baik saling menjatuhkan, bukan begitu Aa? Jadi, sesama pejuang dakwah harus saling melindungi, juga menutupi.

Jadi, memang tak ada untungnya menyerang pemimpin Jawa Barat, sekalipun jika itu tsunami melanda. Dalil tentang Fira’un, Kaum Saba, dan Raja Namrud hanya cocok untuk Ahok. Tidak perduli Ahok sudah membangun ini dan itu, Ahok sudah berbuat ini dan ini, tidak perduli. Sebab, sebaik apapun pemimpinnya, sehebat apapun ia membangun, dan semanfaat apapun ia kepada warganya, semua itu tidak berlaku untuk Ahok. Ahok tetap salah, meski ia benar.

Pesan saya untuk warga Bandung yang terkana banjir banding adalah: Bersabar dan memaklumi bahwa semua ini adalah musibah yang datang dari Allah untuk menguji umat-Nya. Tidak perlu ribut di media sosial, karena ribut itu khusus untuk orang kafir. Tidak perlu menghujat pak gubernur karena pak gubernur muslim yang taat yang rajin berdoa.

Dan satu lagi. Kalau memang dirasa perlu. Coba kait-kaitkan musibah ini dengan Ahok. Misalnya, gara-gara sebagian warga muslim DKI milih Ahok, Allah turunkan azab untuk Indonesia. Pokoknya, salahkan Ahok.


Selamat mencoba. Semoga antum menjadi bagian dari para pewaris surga di antara kaum bumi datar. Kuncinya, bisa ambil di Petamburan.




loading...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.