Viral! Video Rizieq Maki PBB Anj*ng dan Bangs*t, Sekarang Berlindung di Balik Hewan?
loading...
Anda tidak membeda-bedakan suku bangsa, etnis golongan negara maupun agama,. Kenapa begitu ada rombongan-rombongan LSM LSM antek-anek asing, begitu mudah diterima oleh PBB (Laskar: Anj*ng!). Kurang ajar PBB! (Laskar: Anj*ng!) 3x. Mulai hari ini mari kita sebut PBB (laskar: Anj*ng!), bukan lagi perserikatan bangsa-bangsa, tapi perserikatan (Laskar: bangs*t bangs*t) – Rizieq Shihab
Tidak jelas apa yang dikatakan Rizieq pada saat ia tertangkap video menghina PBB. Namun satu hal yang pasti adalah makian yang begitu jelas dilontarkan oleh para pengikut Rizieq yang menghina PBB. Pada saat itu kepercayaan dan loyalitas para laskar terhadap komando sang Rizieq sangat tinggi. Bahkan makian-makian yang dilontarkan pun, membuat mereka merasa semakin dekat kepada sorga.
Makian yang tidak pantas diucapkan oleh orang yang beragama menjadi suara-suara yang merdu bagi para laskar FPI. Rizieq yang pada saat itu masih memiliki kharisma dan kekuasaan yang begitu besar, membuat ia begitu ditakuti dan dianggap sebagai reinkarnasi dari nabi. Inilah yang membuat Rizieq bukan hanya dimabuk oleh Firza, melainkan dimabuk kepayang oleh kekuasaan.
Tepat seperti apa yang saya sering dengar dari nasehat para orang tua. Yakni kelemahan seorang Rizieq Shihab ada tiga, yaitu harta, tahta dan wanita. Rizieq terjebak pada ketiga-tiganya. Rupiah, pangkat, dan Firza. Rasanya Rizieq sudah terlampau menikmati tawaran dan godaan yang dunia ini sajikan. Dunia dan segala isinya menawarkan kenikmatan-kenikmatan yang begitu menggiurkan Rizieq.
Dimabuk cinta, terobsesi dengan kekuasaan, membuat harga diri Rizieq jatuh begitu dalam di dalam lautan luka dalam. Rizieq sekarang terpuruk, karena harus berurusan dengan kepolisian di dalam kasus sex chat yang menerpa dirinya. Bukan hanya sex chat, namun masih ada laporan-laporan yang masih dalam status “menunggu” alias pending.
Kasus-kasus yang pending di antaranya adalah penghinaan terhadap agama Kristen, penghinaan terhadap tradisi Sunda, dan akhirnya penistaan terhadap Pancasila yang diselewengkan kata-katanya. Jika mau dibicarakan lebih jauh lagi, Rizieq sekarang sudah dalam kondisi terendah di dalam hidupnya.
Hidup manusia pada umumnya seperti roda, kadang di atas, kadang di bawah. Namun rasanya melihat hidup Rizieq saat ini, ia sedang berada di kolong ranjang, alias selalu di bawah. Kolong ranjang. Hmmm.. Ingat ranjang, entah mengapa saya ingin sekali mengaitkan Rizieq dengan Firza.
Rizieq yang sedang lari dan menghindar dari panggilan kepolisian, sekarang sedang dalam pencarian. Entah mengapa polisi terkesan lambat dan cenderung tidak bergerak banyak untuk mengusut tuntas kasus Rizieq. Kementerian Luar Negeri pun tak berkomentar banyak mengenai tindakan petinggi Front Pembela Islam yang rencananya membawa isu kriminalisasi ini ke dunia internasional mellui Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Upaya mencari perlindungan tersebut diungkapkan oleh ketua GNPF MUI Kapitra Ampera yang juga merupakan kuasa hukum Rizieq. Ketika mengetahui bahwa Rizieq berencana membawa kasusnya ke dunia PBB, secara nalar kita tahu bahwa Rizieq sedang menjilat ludahnya sendiri. Hinaan-hinaan yang pernah dilontarkan kepada PBB, menjadi sebuah masa lalu yang tidak dapat dihapus sama sekali di dunia media sosial.
Video yang begitu jelas menghina PBB, membuat para pembaca Seword tahu bahwa Rizieq sedang memosisikan dirinya lebih rendah dari anj*ing yang bangs*t. Bagaimana mungkin Rizieq meminta perlindungan kepada PBB yang pernah dihina begitu najis oleh dirinya dan para laskar?
Bukan hanya tidak diresponi oleh Kemenlu, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto pun tidak bersedia menanggapi pertanyaan mengenai sang habib lendir tersebut. Wiranto memilih untuk meninggalkan wartawan yang berupaya bertanya mengenai kasus Rizieq yang diduga melakukan sex chat dengan Firza. Sebagai catatan, Wiranto pernah menerima kedatangan Rizieq di rumahnya di Jalan Denpasar Raya, Kuningan, Jakarta Pusat, 9 Februari 2017.
Ketika itu, Rizieq yang didampingi perwakilan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI. Namun sekarang Rizieq sangat tersendiri dan mulai menuai angin yang pernah ditabur, dan sudah berubah menjadi badai. Kejayaan masa lalunya sudah mulai sirna.
Perlahan-lahan waktulah yang akan menunjukkan siapa yang akan bertahan dan siapa yang akan tersingkir. Rizieq yang pernah berjaya, sekarang malah meminta bantuan kepada PBB yang dianggap “hewan” oleh Rizieq dan para laskarnya. Mulutmu harimaumu.
Betul kan yang saya katakan?
Sumber
loading...
Tidak ada komentar: