MENGGEMPARKAN!!! Cepat Atau Lambat, HTI Akan Dilumat TNI. Ini Faktanya...
loading...
Di zaman Soeharto, mereka tiarap. Hal itu karena rezim ORBA begitu reaktif terhadap setiap gerakan yang dipandang membahayakan negara. HTI baru mulai menampakkan batang hidungnya setelah zaman reformasi 1998.
Negeri kita adalah negeri majemuk yang dibangun dari genangan darah, jutaan nyawa dari semua elemen anak negeri dari semua ras, suku, agama bagi terbentuknya PANCASILA sebagai idiologi yang mengikat kita sebagai suatu bangsa yakni NKRI. Hal yang membuat rakyat kita memiliki ikatan batin antara satu elemen dengan elemen yang lain membentuk ikatan batin yang kokoh sebagai suatu bangsa.
Namun kita ingin mengatakan, dari jutaan nyawa dan linangan darah anak negeri bagi terbentuknya NKRI, tidak ada setetes darah pun kontribusi dari HTI bagi berdirinya NKRI.
Lihat beberapa perjuangan anak negeri bagi terbentuknya NKRI, sbb:
1. Perjuangan merebut dan memperjuangkan kemerdekaan dr sebelum thn 1945-1949.
2. Peristiwa pembantaian Westerling kepada korban 40ribu jiwa di Sulawesi-Selatan thn 1946-1947.
3. Pemberantasan APRA dibandung thn 1950.
4. Pemberantasan RMS di Maluku thn 1950.
5. Pemberantasan Andi Azis di Makasar thn 1950-1953.
6. Pemberantas DI/TII di Jawa-Barat, Jawa-Tenga, Kalimantan-Selatan, Aceh, Sulawesi-Selatan-Tenggara dari thn 1949-1962.
7. Pemberantasan PERMESTA di Sulawesi-Utara 1958-1961.
8. Pemberantasan PKI 1948, 1965.
Dll.
Dari semua peristiwa yang saya munculkan diataas, terjadi jauh hari sebelumnya, sementara HTI baru masuk di Indonesia pada 1980an. Jadi dimana kontribusi HTI terhadap berdirinya NKRI? Tidak ada secuilpun!
HTI adalah organisasi impor asal Pelestina yang tidak memiliki andil apapun bagi terbentuknya NKRI. Mereka bisa hidup di negeri ini atas kebaikan negara yang memberi ruang bagi mereka untuk hidup.
Di bebarapa negara seperti Arab Saudi dan bahkan negara asalnya yakni Palestina sendiri, HT telah diharamkan karena dianggap sebagai organisasi ‘PARASIT’.
Terusir dari negara asal dan ditolak beberapa negara didunia, HTI menclok ke berbagai negara dengan menumpang hidup dinegeri pengusung demokrasi. Ini seperti seekor anak kucing yang dibuang majikan akibat garong, lalu menclok ke rumah orang lain meminta belas kasihan untuk hidup.
Namun setelah diberi ruang untuk hidup dinegara demokrasi seperti Indonesia, dasar kurang ajar, diam2 mereka menjalankan aksinya menebar virus dengan mendoktrin anak muda yang kaget ayat, jantungan hadist. Mereka memprovokasi anggotanya untuk melawan sistem demokrasi dan pemerintah di negara yang memberinya ruang untuk hidup. Dan itulah yang kita lihat sekarang ini dinegeri kita, di bumi PANCASILA.
HIMBAUAN
Dalam satu negara, tidak pernah ada sejarah terdapat dualisme idiologi yang tumbuh bersama, kecuali negara itu akan hancur. Ketika terdapat dua idiologi yang diusung berbagai kelompok dalam satu begara, hanya ada dua kemungkinan, menghancurkan atau dihancurkan.
Kita ingin mengatakan, jika HTI dibiarkan, hanya dua kemungkinan, NKRI hancur, atau HTI yang hancur.
Pengalaman sejarah bangsa kita telah membuktikan, setengil apapun, mau pake dalil apapun, jika hendak merongrong PANCASILA-NKRI, pada akhirnya akan hancur ditangan TNI dan rakyat yang cinta NKRI. Percayalah, cepat atau lambat, siapapun yang melawan PANCASILA dan NKRI, pada akhirnya akan dilumat habis TNI.
Bacalah sejarah tentang PKI pengusung SOSIALIS KOMUNIS, dengan jumlah anggota terbesar ke 3 didunia setelah Uni Soviet dan RRC, namun toh semua dapat dibasmi dari NKRI. Atau baca sejarah kaum DI atau NII pengusung KHILAFAH, dengan jumlah anggota yang begitu besar dan tersebar diberbagai daerah, toh pada akhirnya dapat ditumpas habis oleh TNI. Apalagi hanya HTI organisasi impor yang tidak memiliki andil apappun bagai terbentuknya NKRI?
Katakanlah ini adalah peringatan kepada saudara2 kita yang berenang bersama HTI atau organisasi manapun yang hendak melawan arus menentang PANCASILA-NKRI, kembalilah ke jalan yang benar, tinggalkan organisasi pengusung idiologi maut. Hiduplah dengan wajar, damai dan beribadah sesuai keyakinan masing2.
Tetapi kita tidak bisa memaksa orang untuk berjalan mengikuti arah dan menariknya ke tepi, dari mereka yang menceburkan diri dan memilih berenang di arus maut.
S A L A M
Sumber
Sumber
loading...
Tidak ada komentar: