Belum Jadi Wakil Gubernur Sudah Berbohong, Begini Kebohongan Sandi Yang Dibongkar KPK...

loading...



Sandi ternyata bukan orang sembarangan. Secara penampilan dan tampang, Sandi sangat terlihat sebagai orang yang baik, tidak suka neko-neko, dan lurus apa adanya. Namun perlahan, rahasia Sandi tersibak. Sandi dipanggil KPK sebagai saksi terkait dugaan korupsi dalam proyek pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Khusus Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana.

Sebelum nama Sandi sepopuler sekarang, Sandi adalah pengusaha yang memiliki kaitan dengan Muhammad Nazaruddin dan Anas Urabingrum. Nazarudin menyebut Anas Urbaningrum mengatur perusahaan yang akan mengikuti lelang proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang, Bogor. Anas sempat meminta duit Rp 100 miliar ke komisaris PT Duta Graha Indah, Sandiaga Uno.

“Siapa yang mau dimenangkan waktu itu pilihan Mas Anas masih DGI, karena DGI siap menyerahkan Rp 100 miliar di depan ternyata ketemu Sandiaga Uno sama Dudung mereka tidak sanggup, sanggupnya by termin,” beber Nazar bersaksi untuk terdakwa Andi Mallarangeng di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (10/6/2014).

Kali ini, Sandiaga diperiksa oleh KPK sebagai saksi terkait dugaan korupsi dalam proyek pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Khusus Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana Tahun Anggaran 2009-2011. Saat diperiksa Sandiaga mengatakan bahwa ia tak mengenal Nazaruddin dan tidak berkomunikasi dengan Nazarudin.

Pernyataan Sandi yang katanya tidak mengenal Nazarudin kemudian dibantah oleh KPK. KPK memiliki data yang menunjukkan bahwa Sandiaga pernah menjalin komunikasi dengan Nazaruddin.

Pertemuan itu terkait proyek di PT Duta Graha Indah, dimana Sandiaga Uno pernah menjabat sebagai Komisaris dan sering mendapat proyek dari bos Permai Grup, Nazaruddin.

Alhasil, pertemuan Sandiaga-Nazaruddin itu akan didalami KPK. Hal itu disampaikan juru bicara KPK, Febri Diansyah. Kini penyidik KPK tengah mengusut praktek korupsi dalam proyek yang dikerjakan antara relasi PT DGI dan Permai Grup.

Pernyataan Sandi saya pikir terlalu konyol dan menunjukkan Sandi sedang panik. Seseorang yang panik biasanya tidak mampu berfikir secara jernih, dan justru emosi yang lebih menguasainya. Sandi mungkin tidak sempat berpikir bahwa kebohongannya akan disibak oleh KPK. Sandi mungkin tidak sempat berfikir bahwa KPK punya data terkait pertemuan Sandi dengan Nazarudin. Pengakuan Sandi bahwa tidak mengenal dan melakukan komunikasi dengan Nazarudin sungguh merupakn blunder yang sangat besar. Entah cara apalagi yang akan Sandi tempuh untuk menyelamatkan dirnya.


Dipanggilnya Sandi oleh KPK memang bukan untuk persoalan sepele. Sandi menjadi saksi kunci terkait dugaan korupsi pembangunan RS Pendidikan Khusus Penyakit Infeksi dan Pariwisata, Universitas Udayana tahun 2009-2011.

Bahkan dalam persidangan, Nazaruddin mengakui sempat bertemu dengan Sandiaga Uno bersama mantan ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Pertemuan ini dilakukan untuk membahas proyek pemerintah agar dikerjakan oleh PT DGI. Pada awak media, Sandiaga Uno membantah mengenal Nazaruddin.

Sebaliknya, Sandi mengklaim tidak pernah menjalin komunikasi apapun dengan Nazaruddin. Melainkan Sandiaga Uno hanya mengaku mengenal Anas sebagai kolega.

Hari ini, Sandiaga Uno diperiksa untuk tersangka mantan Direktur Utama PT Duta Graha Indah, Dudung Purwadi (DPW) yang adalah mantan anak buahnya.

Dalam dakwaan Nazaruddin, setidaknya ada belasan proyek dari Permai Grup yang dikerjakan oleh PT DGI, diantaranya pembangunan gedung Universitas Udayana, Universitas Mataram dan Universitas Jambi.

‎Ada juga pembangunan RS Indpeksi Tropis Surabaya, RSUD Ponorogo, Paviliun RS Adam Malik Medan, RSUD Sungai Daerah Kab Darmasraya, Gedung Cardiac RS Adam Malik Medan, dan lainnya.

Atas proyek-proyek itu, Nazaruddin mendapat uang Rp 23,1 miliar. Kini PT DGI telah berganti nama menjadi PT Nusa Konstruksi Enjiniring.

Febri menambahkan penyidik tidak akan berhenti hanya pada dua‎ pengusutan kasus. Menurutnya tidak menutup kemungkinan proyek lainnya juga ditelusuri guna mendalami adanya indikasi korupsi maupun suap.

Berita ini membuat saya semakin menyadari bahwa Sandi bukanlah orang sembarangan. Dirinya pernah terlibat dalam belasan proyek dari Permai Grup. Fakta ini semakin menunjukkan bahwa Sandi adalah orang yang licin dalam membesarkan bisnisnya. Wajar jika dirinya begitu kaya. Perusahaannya berhasil memenangi lelang beberapa proyek besar.

Kebohongannya yang berhasil dibongkar oleh KPK juga menjadi cela tersendiri bagaimana seorang yang belum resmi menjadi wakil gubernur tapi berani untuk berbohong. Bukan mustahil jika sudah menjadi wakil gubernur, kebohongan-kebohongan tersebut akan menghiasi pemerintahan Anies-Sandi. Sangat mengkhawatirkan jika nantinya Jakarta dipimpin oleh orang yang terlibat kasus besar dan mudah berbohong.



loading...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.