WOW!!! Sindiran Telak Antasari Azhar Ini Menelanjangi Rizieq Shihab
loading...
“Seorang ksatria indonesia tidak pernah lari ke luar negeri untuk menyelamatkan bangsa nya. Jangankan penjara, peluru juga mreka hadapi” (Antasari Azhar).
Sudah hampir sebulan ini Rizieq Shihab hijrah ke Arab Saudi. Minggatnya Rizieq Shihab ke Arab Saudi untuk menghindari proses hukum yang menjeratnya, khususnya chat porno dengan Firza Huzein, sang Ketua Yayasan Solidaritas Cendana. Rizieq tidak kuasa menahan malu yang teramat sangat karena perbuatan maksiatnya itu terbongkar ke publik dan diketahui oleh masyarakat.
Mungkin merasa prihatin dan kasihan dengan prilakunya Rizieq Shihab yang mengangkangi hukum di negara ini, sebagai orang yang pernah menghadapi secara ksatria jeratan hukum, Antasari Azhar menyampaikan keprihatinan yang.mendalam terhadap Rizieq Shihab melalui status cuitan di akun resmi Twitternya.
Maknanya yang tersirat sangat dalam, bukan hanya sekedar sebuah common sense akan sikap gentleman dan ksatria untuk menghadapi proses hukum, akan tetapi juga maknanya memberi tahu Rizieq bahwa jika berada dalam koridor kebenaran, jangankan penjara, peluru pun akan dihadapi.
Antasari Azhar dulu tidak gentar menghadapi kasusnya sekalipun harus dipenjara. Selama 7 tahun 6 bulan sejak tahun 2010 yang silam, mantan ketua KPK yang disegani pada masanya itu mendekam di penjara. Harga dirinya terkoyak, kehidupannya porak poranda. Ia divonis 18 tahun penjara atas tuduhan sebagai aktor intelektual dibalik pembunuhan yang tidak ia lakukan.
Sekalipun raganya terkurung dibalik jeruji besi, tetapi jiwa, ide-ide, pemikiran positif, jiwa anti korupsi, ketegasan, serta kejujuran seorang Antasari Azhar tidak pernah luntur dan hilang. Kini Antasari Azhar telah bebas setelah Presiden Jokowi mengabulkan Grasi yang ia ajukan.
Demikiam juga yang dialami Ahok yang dengan secara ksatria dipenjara atas kasus politisasi ayat yang memimpanya. Apakah Ahok melarikan.diri ke luar negeri? Tidak. Ahok hadapi, secara ksatria dan ikhlas masuk penjara. Kebenaran tidak akan bisa dizalimi dengan kejahatan.
Sekalipun raganya terkurung dibalik jeruji besi, tetapi jiwa, ide-ide, pemikiran positif, jiwa anti korupsi, ketegasan, serta kejujuran seorang Antasari Azhar tidak pernah luntur dan hilang. Kini Antasari Azhar telah bebas setelah Presiden Jokowi mengabulkan Grasi yang ia ajukan.
Demikiam juga yang dialami Ahok yang dengan secara ksatria dipenjara atas kasus politisasi ayat yang memimpanya. Apakah Ahok melarikan.diri ke luar negeri? Tidak. Ahok hadapi, secara ksatria dan ikhlas masuk penjara. Kebenaran tidak akan bisa dizalimi dengan kejahatan.
Antasari Azhar dan Ahok adalah contoh para ksatria yang berani menghadapi proses hukum, sekalipun mereka tidak bersalah. Sebagai ksatria, jangankan dijebloskan ke penjara, ditembak mati dengan peluru pun akan mereka hadapi karena mereka berada dalam koridor kebenaran.
Dari sini kita bisa mengukur nyali Antasari Azhar dan Ahok dalam menghadapi proses hukum yang menimpa mereka. Rizieq Shihab yang selama ini koar-koar bahwa dia dikriminalisasi, dizalimi rezim Jokowi, dan seribu satu alasan lainnya, tapi justru tidak ksatria dan tidak punya nyali untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mesumnya itu dihadapan hukum.
Apa yang Kau Tabur Itu yang Kau Tuai
Barangsiapa menabur angin, maka ia akan menuai badai. Ini hukum alam yang tidak terbantahkan. Hukum tabur tuai kini benar-benar menimpa Rizieq Shihab, sang Imam Besar FPI ini. Biasanya tiap menjelang bulan Puasa Rizieq Shihab dan FPI merazia dan sweeping lokasi-lokasi maksiat, tempat pelacuran, dan lain sebagainya yang dia anggap sumber maksiat, tapi dia sendiri adalah biang kemaksiatan dengan melakukan chat porno yang menjijikan sama janda yang bukan mukhrimnya.
Kasus memalukannya itu adalah buah dari hukum tabur tuai. Agama Islam telah berkali-kali dipermalukan Rizieq dengan perbuatan-perbuatannya, sehingga menimbulkan persepsi miring dan cibiran terhadap agama Islam.
Mengklaim diri sebagai manusia suci pemegang kunci kerajaan sorga, tapi dibelakang-belakang ditempat yang tersembunyi justru melakukan kemaksiatan. Katakan ya jika salah, katakan tidak jika benar. Jangan jadi orang munafik.
Rizieq Shihab tidak akan pernah bersedia menerima common sense hukum tabur tuai sebagai kebenaran yang objektif, karena baginya dan menurut pemahamannya, dia diperlakukan tidak adil dan dikriminalisasi negara. Ini terjadi karena Rizieq Shihab sudah terbiasa terlena dan terbuai dengan pujian-pujian setinggi langit dari orang-orang disekitarnya.
Ulama Mempermalukan Islam, Apakah Lazim?
Rizieq Shihab yang selama ini seringkali mengklaim sebagai pembela agama Islam justru mempermalukan agama Islam dengan perbuatan maksiatnya tersebut.
Bahwa tidak semua manusia itu sempurna adalah benar. Namun seberapapun peliknya narasi keadilan dan kebenaran dalam kehidupan ini, tidak akan pernah bisa adil jika melarikan diri dari kenyataan dengan berupaya menghindari jeratan hukum. Jika Anda memang Ulama dan tokoh umat Islam, hadapi realita dengan jiwa ksatria.
Jika melarikan diri dari kenyataan, artinya sama saja mewajarkan perilaku dan tindakan yang melanggar hukum. Jadilah seorang ksatria, jangan jadi pecundang.
Kura-kura begitu.
Dari sini kita bisa mengukur nyali Antasari Azhar dan Ahok dalam menghadapi proses hukum yang menimpa mereka. Rizieq Shihab yang selama ini koar-koar bahwa dia dikriminalisasi, dizalimi rezim Jokowi, dan seribu satu alasan lainnya, tapi justru tidak ksatria dan tidak punya nyali untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mesumnya itu dihadapan hukum.
Apa yang Kau Tabur Itu yang Kau Tuai
Barangsiapa menabur angin, maka ia akan menuai badai. Ini hukum alam yang tidak terbantahkan. Hukum tabur tuai kini benar-benar menimpa Rizieq Shihab, sang Imam Besar FPI ini. Biasanya tiap menjelang bulan Puasa Rizieq Shihab dan FPI merazia dan sweeping lokasi-lokasi maksiat, tempat pelacuran, dan lain sebagainya yang dia anggap sumber maksiat, tapi dia sendiri adalah biang kemaksiatan dengan melakukan chat porno yang menjijikan sama janda yang bukan mukhrimnya.
Kasus memalukannya itu adalah buah dari hukum tabur tuai. Agama Islam telah berkali-kali dipermalukan Rizieq dengan perbuatan-perbuatannya, sehingga menimbulkan persepsi miring dan cibiran terhadap agama Islam.
Mengklaim diri sebagai manusia suci pemegang kunci kerajaan sorga, tapi dibelakang-belakang ditempat yang tersembunyi justru melakukan kemaksiatan. Katakan ya jika salah, katakan tidak jika benar. Jangan jadi orang munafik.
Rizieq Shihab tidak akan pernah bersedia menerima common sense hukum tabur tuai sebagai kebenaran yang objektif, karena baginya dan menurut pemahamannya, dia diperlakukan tidak adil dan dikriminalisasi negara. Ini terjadi karena Rizieq Shihab sudah terbiasa terlena dan terbuai dengan pujian-pujian setinggi langit dari orang-orang disekitarnya.
Ulama Mempermalukan Islam, Apakah Lazim?
Rizieq Shihab yang selama ini seringkali mengklaim sebagai pembela agama Islam justru mempermalukan agama Islam dengan perbuatan maksiatnya tersebut.
Bahwa tidak semua manusia itu sempurna adalah benar. Namun seberapapun peliknya narasi keadilan dan kebenaran dalam kehidupan ini, tidak akan pernah bisa adil jika melarikan diri dari kenyataan dengan berupaya menghindari jeratan hukum. Jika Anda memang Ulama dan tokoh umat Islam, hadapi realita dengan jiwa ksatria.
Jika melarikan diri dari kenyataan, artinya sama saja mewajarkan perilaku dan tindakan yang melanggar hukum. Jadilah seorang ksatria, jangan jadi pecundang.
Kura-kura begitu.
loading...
Tidak ada komentar: