LUAR BIASA!!! Belum Jadi Gubernur, Anies Perintahkan Ahok Hentikan Penggusuran Kampung Akuarium...
loading...
Polemik Pilkada Jakarta tidak serta merta berhenti ketika pencoblosan usai dan rapat pleno KPU memutuskan kemenangan pasangan Anies-Sandi. Perbedaan pandang dan visi misi antara kedua pasangan calon di putaran kedua Pilkada Jakarta terus berlanjut saat ini dan kemungkinan sampai Anies-Sandi dilantik bulan Oktober 2017.
Hal ini memang tidak bisa dihindari karena jauhnya jarak antara Pilkada Jakarta dengan pelantikan. Apalagi, berdasarkan masa keperiodeannya, Ahok memimpin Jakarta sampai bulan Oktober. Sehingga sampai pergantian tersebut program yang diterapkan adalah programnya Ahok-Djarot.
Mengetahui hal tersebut, Anies sudah beberapa kali menyampaikan kepada Ahok untuk menghentikan atau moratorium penggusuran sampai Pilkada selesai dan sampai nanti ada keputusan siapa Gubernur terpilihnya. Setelah menang, Anies kini dengan semena-mena malah perintahkan Ahok untuk menghentikan penggusuran di kampung Akuarium.
“Komitmen kita tetap, komitmen kita tegas, dan saya rasa warga Jakarta kemarin sudah menentukan pilihan, pilihannya adalah penataan. Itu adalah pilihan warga Jakarta,” kata Anies di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/5/2017).
“Mulai Oktober, sejak itu sudah bilang moratorium penggusuran. Jadi bukan sekarang ya, saya mengatakan moratorium itu sudah sejak bulan Oktober, dan seruan itu tidak berubah. Apalagi sudah ada keputusan oleh rakyat, rakyat sudah memutuskan, hormati keputusan itu,” pungkasnya
Ada yang aneh dengan pernyataan Anies tersebut. Pernyataan yang sedang memplintir makna Pilkada Jakarta dari memilih Gubernur menjadi memilih antara penggusuran dan penataan. Kesimpulan Anies bahwa kemenangan Pilkada adalah kemenangan untuk menghentikan penggusuran sangatlah tidak tepat.
Lain hal kalau sedang dilakukan memorandum mengenai penggusuran atau penataan dan hasilnya rakyat menghendaki penataan. Lah ini kan masalah memilih Gubernur untuk memimpin untuk periode 2017-2022. Jadi, kemenangan Pilkada ini adalah kemenangan untuk menjadi seorang Gubernur dan Wakil Gubernur. Itu pun bulan Oktober pelantikannya.
Hebatnya, Anies yang seperti tidak paham Pilkada atau sengaja menggunakan kemenangan tersebut untuk mulai mengatur-atur Ahok dan Djarot, malah minta penggusuran kampung akuarium dihentikan. Hal yang tidak akan dilakukan Ahok yang memang sudah menjadwalkan proses relokasi dan penataan kampung Akuarium.
Ahok mengatakan kawasan itu adalah jalur hijau. Oleh karena itu pihaknya harus menertibkan kawasan tersebut. Menurut dia, langkah yang diambil Pemprov DKI menggusur Kampung Aquarium justru untuk membantu Gubernur DKI periode mendatang, Anies Baswedan menjalankan janji kampanyenya. Ahok tak ingin, janji Anies tidak menggusur warga diingkari.
“Kasihan sama Pak Anies nanti kalau (Kampung Aquarium) enggak digusur. Janjinya enggak digusur, tahu-tahu digusur kan nggak enak,” kata Ahok.
Pernyataan Ahok ini tepat sekali. Kawasan kampung Akuarium itu memang akan dikembalikan menjadi cagar budaya. Apapun alasannya, penggusuran harus dilakukan. Nah, Anies pasti tidak akan melakukannya, atau kalau pun melakukannya akan memakai retorika macam-macam dan pada akhirnya malah menjilat ludah sendiri.
Kampung Akuarium sejak awal memang ingin dikembalikan fungsinya menjadi cagar budaya dan jalur hijau oleh Ahok-Djarot. Tetapi memang dasarnya ingin Jakarta tetap liar dan kumuh, Anies-Sandi tidak peduli kalau jalur hijau dijadikan pemukiman liar dan sembarangan seperti saat ini.
Apapun permintaan Anies kepada Ahok tidak akan diindahkan. Bukan hanya karena itu sudah diputuskan menjadi jalur hijau dan cagar budaya, melainkan karena Anies belum punya kewenangan apapun mengatur pengelolaan kawasan di Jakarta. Meski sudah menang hitung cepat dan hasil rapat pleno KPUD Jakarta, Anies hingga saat ini masih rakyat biasa yang hanya bisa memberikan saran dan masukan.
Jangankan Anies, para relawan pendukung dan bahkan TEMAN AHOK sendiri tidak akan diindahkan masukan dan pendapatnya kalau hal itu tidak sesuai dengan konstitusi. Karena bagi Ahok, konstitusi lebih tinggi daripada konstituen (pemilih).
Semoga Anies tahu diri dan mampu menahan diri untuk meminta Ahok melakukan apa yang menjadi programnya. Tunggulah sampai dilantik dan baru lakukan semua program-program yang sudah dipikirkan. Tetapi saat ini sadarlah. kalau anda itu belum Gubernur.
Salam Tahu Diri.
loading...
Tidak ada komentar: