Kena Batunya!!! Rizieq Dilaporkan Ke Polisi Terkait Ceramah Di Masjid Sunan Ampel Atas Tuduhan Basuki-Djarot ‘membeli’ aparat keamanan
loading...
Luar biasa karir Rizieq. Beberapa kali dilaporkan ke polisi nampaknya tidak membuatnya jera. Laporan-laporan sebelumnya masih dalam proses, kali ini Rizieq kembali dilaporkan ke pihak berwajib. Tak terlihat sedikitpun kata jera muncul dari muka Rizieq. Seperti biasanya, dirinya masih kerap mengisi ceramah-ceramah yang berisi cacian dan fitnah.
Sempat ditolak mengisi ceramah di masjid Sunan Ampel Surabaya, Rizieq akhirnya tetap bisa berceramah. Namun sayang sekali, isi ceramahnya menuai petaka.
Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, kembali dilaporkan ke polisi. Kali ini, Rizieq dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri pada Sabtu (15/4/2017), atas dugaan fitnah kepada pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Rizieq diduga memfitnah Basuki-Djarot atas tuduhan didukung konglomerat “Sembilan Naga”. Kumpulan pengusaha kaya-raya ini dikatakan menggelontorkan uang triliunan rupiah untuk pemenangan kandidat. Tak hanya itu, Rizieq juga mempersoalkan adanya tuduhan Basuki-Djarot ‘membeli’ aparat keamanan.
Rizieq mengucapkan itu saat ceramah ketika tabligh akbar di Masjid Sunan Ampel, Surabaya, 11 April 2017 lalu. Video ceramah berdurasi satu jam itu, sempat beredar luas di media sosial termasuk di Youtube.
“Kami melaporkan karena ucapan yang berbau provokasi dan menyerang pasangan calon Basuki-Djarot dalam masa kampanye di putaran kedua ini,” tutur C. Suhadi, perwakilan sukarelawan Basuki-Djarot, dalam keterangannya kepada wartawan.
Menurut dia, ada kata-kata yang tidak etis disebutkan kepada pasangan petahana itu. Dia menilai perkataan Rizieq sebagai fitnah yang mencemarkan nama baik Basuki-Djarot. Sebab, tuduhan dilayangkan tanpa bukti yang memadai.
“Tudingan itu disampaikan tanpa didukung alat bukti, hanya perasaan kebencian yang mencuat,” ucap dia.
Atas dasar itu, pihaknya menempuh jalur hukum. Selain mempertanggungjawabkan perbuatan, upaya itu diharapkan menjadi kesempatan Rizieq membuktikan ucapannya.
Untuk melengkapi laporan, pihak pelapor membawa sejumlah barang bukti. Namun, dia tak dapat merinci barang bukti itu.
Adapun Suhadi mengaku laporannya telah diterima oleh petugas. Tapi, sukarelawan berencana kembali ke Bareskrim pada Senin (17/4/2017) guna melengkapi laporan.
“Kami disuruh kembali lagi, karena hari ini kan hari libur, jadi banyak petugas kepolisian yang libur juga,” tambahnya.
Rizieq seperti tidak punya rasa malu telah membuat citra umat Islam semakin buruk. Rizieq membuat wajah Islam terlihat bengis dan suka mencaci maki. Rizieq seperti orang yang suka mencari musuh dan menantang siapapun yang menghalangi aksinya.
Sungguh sangat ironis. Rizieq adalah seorang keturunan Nabi Muhammad dan mengaku seorang ulama. Rizieq membuat citra ulama menjadi buruk padahal ulama yang sesungguhnya tidak seperti itu. Tak pernah sekalipun Rizieq merasa melakukan kesalahan. Apa yang dilakukannya dianggapnya selalu benar.
Cacian, hinaan, dan fitnah yang keluar dari mulutnya juga dianggapnya benar meskipun ajaran Islam mengatakan bahwa jika tidak mampu berkata yang baik lebih baik diam. Namun Rizieq seperti mengebiri ajaran ini.
Siapapun akan emosi mendengar isi ceramah Rizieq. Masjid sebagai rumah Allah yang seharusnya diisi untuk beribadah justru dijadikan Rizieq seperti rumah setan yang isinya cacian dan umpatan. Masjid yang hendaknya digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah, justru digunakan untuk mencaci, memprovokasi, dan menghasut.
Gelar habib dan ulama yang dklaimnya membuatnya semakin merasa paling pintar. Tak pernah sekalipun Rizieq mendengarkan naihat dari ulama sepuh. Bahkan nasihat dari Gus Dur justru dibalasa dengan hinaan. Gus Dur dikatakan oleh Rizieq sebagai orang yang buta mata dan buta hati.
Yang sangat menyesakkan, orang seperti Rizieq ternyata punya pengikut yang tidak sedikit. Banyak umat Islam yang justru sangat mengidolakan Rizieq. Nampaknya Rizieq berhasil mendoktrin sebagian umat Islam untuk mengikuti ideologinya.
Beruntung, di Indonesia masih ada NU dan Muhammadiyah. Bisa dibayangkan jika Rizieq mampu mendoktrin mayoritas warga Indonesia, maka bisa dibayangkan akan muncul banyak sekali khotbah dan ceramah yang berisi cacian dan makian. Akan banyak masjid yang digunakan sebagai ajang konsolidasi untuk melawan pemerintah. Fungsi masjid sebagai tempat beribadah akan bergeser.
Namun, Saya selalu berharap mudah-mudahan dengan laporan ini mampu membuat Rizieq jera dan tidak akan mengulangi perbuatannya. Amin.
Sumber
Sumber
loading...
Tidak ada komentar: