#FitnahFadliZon Parah! Pak Ruhut Disebut Menjilat Pak Jokowi !
loading...
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyebut Ruhut Sitompul sedang ‘menjilat’ Presiden Joko Widodo. Hal ini terkait pernyataan Ruhut yang membandingkan gaya hidup anak Fadli Zon dengan anak Presiden Jokowi.
“Ini mungkin dia lagi menjilat ke Pak Jokowi, nyari cantelan baru,” kata Fadli di DPR, Jakarta, Kamis (6/4/2017).
“Kemarin kan cantolannya gonta-ganti terus. Lihat saja riwayatnya Bang Akbar pindah lagi, jadi nyari cantolan baru lah, namanya usaha,” kata Politikus Gerindra itu.
Sumber Berita Suara.com
Ada apa sebenarnya? Awal mula ceritanya dimulai dari Fadi Zon sendiri.
Tidak ada sebab, tanpa akibat, Penyebab awal mula Pak Ruhut mengkomentari Fadli Zon adalah karena Fadli Zon sendiri, pasalnya Fadli Zon mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo. Fadli meminta presiden menghapus program revolusi mental.
Pasalnya, presiden terkesan melindungi Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama dari poses hukum kasus dugaan penistaan agama.
Tudingan Fadli Zon ini Kelewat Batas!
Pak Jokowi sendiri sudah heran dengan tudingan masyarakat Bumi Datar yang mengkait-kaitkan urusan Pilkada pada pak Jokowi sebagai pelindung.
“Saya heran, ini kan urusan DKI. Lha kok digesernya ke presiden, ke saya? Coba kita logika dan kalkulasi nalar saja. Kalau saya sih senyam senyum saja,” tutur Jokowi Kompas.com
Tidak hanya pak Jokowi, pak Tito sendiri juga sudah menyampaikan pada laman Kompas.com
“Kalau itu dilakukan, tak mungkin dikeluarkan statement-nya oleh Pak Presiden karena dia pimpinan eksekutif, bukan yudikatif. Itu teknis hukum dan domain dari yudikatif,” ujar Tito
Tidak hanya itu, dilaman yang sama Ketua Umum MUI Ma’ruf Ami juga mengatakan hal yang sama.
“Presiden mengatakan bahwa beliau sudah memerintahkan ini untuk diproses, dan beliau tidak akan intervensi terhadap masalah ini,” ujar Ketua Umum MUI Ma’ruf Ami
Walau sudah dijelaskan Fadli Zon Masih Sembarangan !
Bagaimana publik tidak dibuat gemes dengan Fadli Zon? Sudah ada penjelasan, tapi tetap menuduh bahwa ada intervensi perlindungan terhadap BTP. Oleh karenanya Pak Ruhut Sitompul mengkritik ucapan Fadli Zon Tersebut.
Pak Ruhut Membalas Fadli Zon
“Jadi gak ada hubungannya dengan revolusi mental. Hahahaha, sudahlah, Fadli Zon yang harusnya revolusi mental,” kata Ruhut
Ruhut lalu membandingkan gaya hidup Jokowi dengan Fadli, misalnya saat melakukan perjalanan menggunakan pesawat udara.
Kata Ruhut, Jokowi selalu memilih kelas ekonomi, sedangkan Fadli ogah. Ayah Shafa lebih memilih kelas utama (first class). “Revolusi mental Pak Jokowi kita bisa lihat, banyak. Contoh, Pak Jokowi dalam kesehariannya itu revolusi mental. Seorang pemimpin yang naik pesawat economy class. Fadli Zon mau gak economy class? Maunya first class,” tutur Ruhut Sumber Tribunnews.com
Fadli Zon Memang “Sembarangan”
Kebebasan berdemokrasi adalah kebebasan bersuara dan berpendapat, tapi ucapan itu seharusnya ada batasan, tapi sepertinya batasan-batasan itu tidak pernah tercermin khususnya oleh wakil ketua DPR saat ini yang bernama Fadli Zon.
Fadli Zon ini selalu mengkritik pemerintah dengan ucapan-ucapan yang sangat pedih sekali. Tapi tidak berlandasan, dan sangat terlihat kesan Fadli Zon ini adalah tokoh politik, yang jelas mempunyai tujuan untuk membangun opini ke masyarakat, khususnya penghuni Bumi Datar, karena hanya masyarakat yang berkategori Bumi Datarlah yang akan koar-koar percaya dengan ucapan Fadli Zon ini
Fadli Zon menuding pemerintah, terlebih pak Jokowi melindungi, sangat tidak berlandasan, tidak ada landasan hukum yang kuat yang bisa membuktikan stetment tersebut. Jelas ini adalah fitnah, dan tudingan dari Fadli Zon sendiri terhadap Pak Jokowi.
Fadli Zon sangat berat sebelah, kalau kubunya, kubu partai atau kerabat yang “Menguntungkan” dirinya, Fadli Zon akan membela mati-matian, tapi berbeda dengan lawan politiknya, Fadli Zon ini kerap sekali melakukan pembangunan opini-opini sepihak via cuitan-cuitan twitter miliknya tersebut, atau dari ucapan secara langsung.
Pak Ruhut Bisa Menuntutnya
Jelas ucapan Fadli Zon ini bisa di tuntut atas dasar pencemaran nama baik, Pak Ruhut di klaim sebagai “Kutu Loncat” yang melakukan penjilatan sana-sini keberbagai macam tokoh politik. Padahal tudingan tersebut tidaklah benar, Keluarnya pak Ruhut itu bukanlah suatu bentuk “Kutu Loncat”
Sangat jelas kalau disini pak Ruhut sudah merasa tidak nyaman, terlebih Visi dan Misi partai sudah tidak sesuai dengan hati nurani, buat apa diteruskan?
Ucapan Fadli Zon ini memang diluar batas, tuduhan yang begitu beragam, seakan-akan Fadli Zon ini “Kebal Hukum” Dirinya seperti merasa aman sentosa karena tidak pernah ada yang menuntutnya dari ucapan-ucapan yang merupakan sebuah Tudingan tersebut.
Kalau orang bilang Mulutmu harimaumu, Kalau bagi Fadli Zon, pepatah itu tidaklah benar, Mulutku sesuka hatiku..
Sumber
loading...
Tidak ada komentar: