Debat Perdana: Ahok Menang Telak, Agus Mengapung Aja Deh

loading...


Akhirnya Agus Harimurti Yudhoyono yang selama ini menghindari debat pada hari ini mengukir sejarah dengan terpaksa datang berdebat. Kenapa terpaksa? Alasannya karena ini debat yang dijadwalkan resmi oleh KPUD DKI Jakarta yang memang wajib diikuti oleh semua pasangan calon gubernur-wakil gubernur. Kalau ini acara yang diselenggarakan pihak swasta tentu Agus akan kembali berkilah dan memilih tidak datang.

Masih segar di ingatan kita bahwa setidaknya Agus menolak tampil di acara debat kandidat gubernur yang diselenggarakan stasiun Net TV dan acara debat di Mata Najwa yang ditayangkan Metro TV. Karena Agus tak datang, acara tersebut hanya diikuti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan. Di media sosial sampai muncul tanda pagar #AHYTakutDebat dan sempat trending topic selama beberapa waktu.

Mengapa Agus tak mau menghadiri acara debat? “Itu pilihan,” jawab Agus ketika kampanye di Kramatjati, RT 8, RW 4, Jakarta Timur, Selasa (13/12/2016). “Jadi sangat penting bagi saya, lebih memilih untuk menyapa masyarakat,” lanjut putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ini. “Undangan untuk debat saya sangat menghargai. Tapi saya lebih memilih kunjungan ke masyarakat karena masyarakat lebih peduli ketika kita datang,” kata dia.

Debat pasangan kandidat rencananya diselenggarakan KPUD DKI Jakarta selama tiga kali, yaitu 13 dan 27 Januari 2017, dan 10 Februari 2017. Memang benar bahwa awak media (yang kemudian dipopulerkan oleh Pak Mantan) menilai bahwa Pilkada ini adalah ‘Pilkada rasa Pilpres’. Iklan acara debat ini pun menyampaikan dengan berapi-api bahwa ini adalah acara debat yang paling ditunggu-tunggu. Dan yang menunggu-nunggu adalah rakyat seluruh Indonesia, bukan hanya penduduk DKI Jakarta.


Debat Bertiga Episode 1

Seperti sudah diramalkan oleh banyak pihak, termasuk oleh Ahok sendiri, bahwa pasangan calon nomor 2 bakal diserang dua pasangan penantang, Anies Baswedan – Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono – Sylviana Murni, lewat isu penertiban rumah kumuh dan reklamasi Teluk Jakarta. Terbukti hari ini dua isu tersebut yang menonjol. Dan terbukti pula bahwa Ahok bisa menang mudah dalam debat kali ini. Tapi bukan urusan menang debat saja, Ahok menyadari pentingnya peran acara debat kandidat. Lewat panggung debat, publik akan tahu seperti apa para calon pemimpin DKI Jakarta sekaligus meluruskan ‘kampanya hitam’ yang akhir-akhir ini makin marak diberitakan terutama melalui media sosial. “Karena akan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang selama ini mungkin sebagian dikampanyekan sebagai kampanye hitam, (misalnya) supaya orang yang salah paham kepada saya dan Pak Djarot, justru pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang bisa membuat saya dapat kesempatan untuk menjelaskan,” kata Ahok.

Ahok mengatakan tidak khawatir program kerjanya dijadikan bahan untuk menyerang. “Kalau saya kerjakan semua kenapa saya takut? Jadi dulu orang berpikir kan, misalnya kamu termasuk orang yang percaya apa yang dilemparkan kampanye hitam itu adalah benar. Terus begitu saya jelaskan, kamu kan jadi tahu ‘oh ternyata aku dibohongi ya’,” kata Ahok. “Nah jadi yang tadinya ragu-ragu milih saya sama Pak Djarot jadi milih akhirnya,” Ahok menambahkan.

Poin utama dari kemenangan telak Basuki Tjahaja Purnama adalah dia menyampaikan apa yang sudah dan sedang benar-benar dikerjakannya. Sehingga data dan pengalamannya orisinal. Sedangkan untuk rencana ke depannya sebetulnya mereka semua mirip-mirip, namun karena Ahok tinggal melanjutkan saja maka apa yang direncanakan paslon no 2 menjadi lebih masuk akal, bahkan bisa sampai ke detail teknisnya.


Anies Baswedan mencoba meraih sentimen publik melalui retorika dengan bahasa indah dan santun. Tapi seperti pembaca seword.com tahu, Anies memang berbakat di bidang satu ini. Bolehlah dia dijadika juara 2 dalam debat kali ini, meskipun omongannya lebih mirip pembacaan puisi. Anies juga banyak menggunakan kata ‘bayangkan’. Jadi mari kita bayangkan saja dia yang jadi Gubernur terpilih. Tapi jangan dicoblos ya, cukup dibayangkan.

Nah, paling seru dan menghibur tentulah orasi dan diskusi ala luar negeri versi Hambalang. Mas Agus hanya mengapung tidak jelas dalam setiap kalimat yang dilontarkan, baik saat presentasi maupun saat menanggapi. Yang jelas, tampak banget kalau Agus Harimurti Yudhoyono memang tidak tahu apa-apa bila dibandingkan dengan dua calon gubernur lainnya. Agus belum hafal apa yang akan disampaikannya. Mungkin karena terlalu banyak yang harus dihafal. Ah, tapi lulusan terbaik dari kampus-kampus top dunia pasti harus paham, dan tidak kesulitan menghafal beberapa data penting dari programnya sendiri. Bahkan program Agus yang berorientasi pada uang, uang, dan uang pun tak sanggup dipertahankannya dengan baik. Syukurlah tak ada yang menanyakan tentang menggeser Jakata ke atas, yang lebih terkenal sebagai program Kota Apung.

Tetapi mungkin seharusnya memang Mas Agus yang menjadi juara debat pertama ini. Karena mengingat track record Mas Agus yang beberapa kali mengeluarkan pernyataan yang mengapung (alias mengawang-awang), jangan-jangan kita yang tidak memahami makna bahasa yang dipakai Mas Agus. Semangat Mas Agus, masih ada dua kesempatan lagi untuk menghibur kami. Salam sehat dari saya.


Selengkapnya: https://seword.com/politik/debat-perdana-ahok-menang-telak-agus-mengapung-aja-deh/
loading...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.