Bacot Gede Nyali Minimalis
loading...
Dapat foto seperti di atas di WAG penulis. Gak usah nebak pakai mikir kita sama-sama tahu yang dimaksud itu siapa. Gambar tokoh di bak truknya dan orang-orang yang selalu mendukungnya dalam setiap kesempatan adalah orang-orang yang hanya punya omong besar tapi gak punya nyali untuk menghadapi secara jantan. Saya akui kocak sekali gambar yang terpampang di bak truk tersebut sekaligus makjleb.
Tong kosong nyaring bunyinya, pepatah jaman SD yang tepat menggambarkan mereka. Koar-koar sampai berbusa dengan kebencian diubun-ubun dengan berbagai tema. Pokoknya si A harus masuk penjara, diduga dan disangka menista agama, belum lagi mode auto kafir dalam setiap kesempatan kampanyenya atau meme-meme dari mereka yang sangat provokatif berbalut agama. Jihad dan revolusi adalah kata mati dalam benak mereka, jihad bagi siap? Siapa yang mau direvolusi? Mikir 1000x deh.
Ituh kelompok kok senangnya pakai pengerahan massa.
“Ya iyalah wong masih belum waras.”
Apa gak bisa pakai cara yang lebih pintar pakai otak.?
“Ya gak bisa wong otak dan hatinya sudah gelap penuh kebencian.”
Heran sayah kok para pengikutnya mau-maunya disuruh panas-panasan atau jalan kaki hanya ikut-ikutan tanpa tahu maksud tujuannya?
“Ya iyalah wong didanai.”
Mereka sukanya main keroyokan dan mengerahkan massa.
“Nyalinya minimalis…”
Tengok saja sekarang, akibat perbuatan tidak dapat menjaga mulut dan dakwahnya yang kurang baik, laporan-laporan kepada pihak kepolisian dengan tergugat RS dan sebangsanya mulai banyak dilakukan oleh warga yang mulai terusik dengan sepak terjang mereka. Mari kita kupas daftar dosa yang telah mereka lakukan kepada bangsa ini yang sudah dilaporkan oleh orang-orang yang terusik dengan bacot gedenya.
Ssstt.. nih orang (RS) selama beberapa hari kedepan jadwalnya padat bro dan sis, jangan digangguin dulu deh, ntar nambah daftar pusing…
Mulai dari Sukmawati Soekarnoputri yang melaporkan HR karena menyebut Pancasila Soekarno ketuhanan ada di pantat, sedangkan Pancasila piagam Jakarta ketuhanan ada di kepala dalam sebuah ceramah di Jawa Barat. Dia mah ngeles mengaku karena tesisnya “Pengaruh Pancasila terhadap Syari’at Islam di Indonesia“. Pancasila itu dasar negara Indonesia bukan syariat Islam bung. Dalam Pancasila juga mengenal tentang ketuhanan yang diberikan kebebasan bagi warga negara memeluk agamanya masing-masing dan menjaminnya (pasal 29). Indonesia itu negara majemuk terdiri dari berbagai suku dan agama, jangan kau paksakan satu agama disini. Kalau tetep maksa yang kalian hadapi warga NKRI. Gak berani kan hadapi? Bacot gede…
Forum Mahasiswa Pemuda Lintas Agama (Rumah Pelita) melaporkan RS ke Polda Metro Jaya pada 30 Desember 2016 tentang penyebaran kebencian untuk memecah belah persatuan dan kesatuan Republik Indonesia serta memecah belah Islam. Apalagi ujaran kebencian di pasang di media sosial, yang kena jerat UU ITE lah (Pasal 156 dan 156a KUHP Jo Pasal 28 ayat 2 Jo Pasal 45 ayat 2 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)).. Bacot gede lagi khan? Beraninya di media sosial
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan Student Peace Institute melaporkan RS terkait ceramahnya di Pondok Kelapa pada 25 Desember lalu yang menyatakan bahwa kalau Tuhan itu beranak, terus bidannya siapa? Pernyataan tersebut dinilai menistakan agama lain dan dapat memecah belah NKRI serta kerukunan antar umat beragama. Bahkan untuk kasus di atas, RS sampai meminta mediasi kepada DPR.. Are you kidding me? Lawakan apalagi yang mereka lakukan?
Nih lagi yang menggelikan, karena pernyataan RS yang menghina hansip dengan menyatakan Kapolda berotak hansip.. wkwkwk.. Lihat videonya (disini) yang sekaligus menista Bank Indonesia yang katanya menampilkan lambang palu arit pada uang Indonesia :).
Simak pernyataannya dari video di atas
“Di Jakarta Kapolda mengancam akan mendorong Gubernur BI untuk melaporkan Habib Rizieq. Pangkat jenderal otak Hansip”
Seorang warga bernama Eddy Soetono, 62, melaporkan Rizieq Shihab ke Polda Metro Jaya atas tuduhan menyebarkan kebencian berbau SARA melalui media elektronik. Laporan tersebut terdaftar dengan nomor LP/193/I/2017/PMJ/ Dit.Reskrimsus tertanggal 12 Januari 2017.
Yang ini laporan dari Pecalang (petugas keamanan adat) Bali pada 16 Januari ke Polda Bali terhadap Munarman Juru Bicara FPI terkait pernyataannya yang menuduh Pecalang Bali melarang sholat Jumat dan melempari batu terhadap warga muslim di Bali. Lihat disini pernyataannya di hadapan redaksi Kompas (Youtube). Dua tahun saya pernah tinggal di Bali, gak pernah tuh ada Pecalang larang sholat Jumat bagi umat muslim disana apalagi tepat di kosan saya dulu ada masjid besar di jalan Malionoro/Imam Bonjol sana.
Jangan sampai RZ dan rombongannya berbenturan dengan PDIP seperti (gosip) yang beredar dan diulas penulis Seword yang lain, bakal habis mereka. Kapolri saja geram dan akan perintahkan pemeriksaan dan penangkapan terhadap pelaku yang mencoreti bendera merah putih dengan pedang dan kaligrafi arab dibawa anggota FPI ketika demo di depan mabes Polri 16 Januari Senin yang lalu. Rasakaan…
Sekarang mereka mengkeret, diberikan peringatan oleh Kapolri Pak Tito. Ibaratnya pula punya badan kekar berotot seperti Vin Diesel pandai berantem tapi sama ulat bulu takutnya setengah mati jadi mengkeret
Ssstt.. nih orang (RS) selama beberapa hari kedepan jadwalnya padat bro dan sis, jangan digangguin dulu deh, ntar nambah daftar pusing…
Mulai dari Sukmawati Soekarnoputri yang melaporkan HR karena menyebut Pancasila Soekarno ketuhanan ada di pantat, sedangkan Pancasila piagam Jakarta ketuhanan ada di kepala dalam sebuah ceramah di Jawa Barat. Dia mah ngeles mengaku karena tesisnya “Pengaruh Pancasila terhadap Syari’at Islam di Indonesia“. Pancasila itu dasar negara Indonesia bukan syariat Islam bung. Dalam Pancasila juga mengenal tentang ketuhanan yang diberikan kebebasan bagi warga negara memeluk agamanya masing-masing dan menjaminnya (pasal 29). Indonesia itu negara majemuk terdiri dari berbagai suku dan agama, jangan kau paksakan satu agama disini. Kalau tetep maksa yang kalian hadapi warga NKRI. Gak berani kan hadapi? Bacot gede…
Forum Mahasiswa Pemuda Lintas Agama (Rumah Pelita) melaporkan RS ke Polda Metro Jaya pada 30 Desember 2016 tentang penyebaran kebencian untuk memecah belah persatuan dan kesatuan Republik Indonesia serta memecah belah Islam. Apalagi ujaran kebencian di pasang di media sosial, yang kena jerat UU ITE lah (Pasal 156 dan 156a KUHP Jo Pasal 28 ayat 2 Jo Pasal 45 ayat 2 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)).. Bacot gede lagi khan? Beraninya di media sosial
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan Student Peace Institute melaporkan RS terkait ceramahnya di Pondok Kelapa pada 25 Desember lalu yang menyatakan bahwa kalau Tuhan itu beranak, terus bidannya siapa? Pernyataan tersebut dinilai menistakan agama lain dan dapat memecah belah NKRI serta kerukunan antar umat beragama. Bahkan untuk kasus di atas, RS sampai meminta mediasi kepada DPR.. Are you kidding me? Lawakan apalagi yang mereka lakukan?
Nih lagi yang menggelikan, karena pernyataan RS yang menghina hansip dengan menyatakan Kapolda berotak hansip.. wkwkwk.. Lihat videonya (disini) yang sekaligus menista Bank Indonesia yang katanya menampilkan lambang palu arit pada uang Indonesia :).
Simak pernyataannya dari video di atas
“Di Jakarta Kapolda mengancam akan mendorong Gubernur BI untuk melaporkan Habib Rizieq. Pangkat jenderal otak Hansip”
Seorang warga bernama Eddy Soetono, 62, melaporkan Rizieq Shihab ke Polda Metro Jaya atas tuduhan menyebarkan kebencian berbau SARA melalui media elektronik. Laporan tersebut terdaftar dengan nomor LP/193/I/2017/PMJ/ Dit.Reskrimsus tertanggal 12 Januari 2017.
Yang ini laporan dari Pecalang (petugas keamanan adat) Bali pada 16 Januari ke Polda Bali terhadap Munarman Juru Bicara FPI terkait pernyataannya yang menuduh Pecalang Bali melarang sholat Jumat dan melempari batu terhadap warga muslim di Bali. Lihat disini pernyataannya di hadapan redaksi Kompas (Youtube). Dua tahun saya pernah tinggal di Bali, gak pernah tuh ada Pecalang larang sholat Jumat bagi umat muslim disana apalagi tepat di kosan saya dulu ada masjid besar di jalan Malionoro/Imam Bonjol sana.
Jangan sampai RZ dan rombongannya berbenturan dengan PDIP seperti (gosip) yang beredar dan diulas penulis Seword yang lain, bakal habis mereka. Kapolri saja geram dan akan perintahkan pemeriksaan dan penangkapan terhadap pelaku yang mencoreti bendera merah putih dengan pedang dan kaligrafi arab dibawa anggota FPI ketika demo di depan mabes Polri 16 Januari Senin yang lalu. Rasakaan…
Sekarang mereka mengkeret, diberikan peringatan oleh Kapolri Pak Tito. Ibaratnya pula punya badan kekar berotot seperti Vin Diesel pandai berantem tapi sama ulat bulu takutnya setengah mati jadi mengkeret
Jadi orang atau kaum itu yang bisa menjaga wibawa, menjaga mulut dan hati, jangan hanya mengumbar ujaran kebencian, provokasi yang memecah belah anak bangsa bahkan mengancam menggunakan kekuatan massa. Sekarang kalian menuai dari akibat yang kalian timbulkan sendiri. Hadapi sendiri dengan gagah berani dan gentle dong, jangan main keroyokan.. wkwkwkwk. Bakal banyak lagi laporan-laporan terkait hal nista-menista dan pencemaran dari warga, kita tunggu saja.
Apa berani mereka datang sendiri dengan gagah berani tanpa pengerahan massa? Omong kosong! Wong mereka saja gak bakal berani hadapi sendirian. Saya kutip dari tempo.co tentang rencana pemeriksaan RS terkait logo palu arit di uang terbitan Bank Indonesia. Nih yang bilang Novel Bamukmin, “Jika memang hal itu diperlukan, massanya siap mengawal pemeriksaan Rizieq ini”. Tuuh kan, gak berani…
Orang Indonesia sekarang kritis-kritis, era kecanggihan telepon pintar bisa menjadi senjata untuk membuat bukti dan melaporkannnya ke pihak berwajib apabila sudah melenceng dari NKRI dan meresahkan umat serta berpotensi memecah belah kerukunan bangsa ini.
loading...
Tidak ada komentar: