CAGUB DKI KOPLAK!!! Agus Harimurti Yudhoyono Dibentak Kapolres Jakarta Selatan Gara Gara Kelakuannya Yang Norak Di Jalanan
loading...
Kapolres Jakarta Selatan kesal dengan ulah Agus Harimurti Yudhoyono yang naik ke atas kap mobilnya All New Navara Nissan warna hitam, lalu orasi dengan pengeras suara sehingga menimbulkan kegaduhan didepan Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan usai acara debat pilkada DKI putaran kedua.
Padahal posisi mobilnya Agus Harimurti Yudhoyono berada tepat di jalan utama depan Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan. Alhasil, lalu lintas pun tidak bergerak dan kemacetan total terjadi akibat penumpukan kendaraan-kendaraan pengguna jalan raya yang terhalang mobilnya Agus.
Ya beginilah mental priyayi yang merasa pepo-nya masih berkuasa di negeri ini. Bikin diri seolah-olah dirinya adalah orang yang diistimewakan, padahal kelancaran pengguna jalan adalah prioritas utama.
Dalam peraturan lalu lintas, tidak ada istilah orang yang diistimewakan, sekalipun Agus Harimurti Yudhoyono adalah calon Gubernur DKI Jakarta. Yang diutamakan adalah para pengguna jalan dan kendaraan bermotor yang memiliki hak utama.
Merasa tidak digubris oleh Agus Harimurti Yudhoyono, Kapolres akhirnya emosi dan berang, lalu membentaknya.
“Maju mobilnya maju! Mobil Anda menghambat mobil lain, maju!”, bentak Kapolres Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi, Iwan Kurniawan.
Lagi-lagi bentakan Kapolres itu dianggapnya angin lalu. Bukannya mentaati perintah aparat keamanan, malah dengan cueknya Agus Harimurti Yudhoyono terus berorasi dan berkoar-koar dari atas kap mobilnya seolah-olah menganggap remeh pihak Kepolisian.
Bukan hanya Agus Harimurti Yudhoyono yang menganggap sepele dengan instruksi Kapolres, para relawannyanya yang norak itu juga ramai-ramai meneriaki Kapolres.
“Huuuuu, nggak asik. Ayo terusin, mas Agus belum turun,” teriak para relawan norak bermental kampungan itu. Akibatnya, suasananya benar-benar gaduh dan kemacetan parah pun tak terhindarkan lagi.
Akibatnya fatal, Kapolres Jakarta Selatan pun marah besar dan murka. Tak ayal lagi, Agus Harimurti Yudhoyono dibentak dengan suara keras karena selain merasa tidak digubris, juga disertai dengan kondisi yang sangat gaduh dan kemacetan parah yang terjadi akibat penumpukan mobil yang terhalang mobilnya Agus Harimurti Yudhoyono.
“Saudara ribut, yang lain terganggu! Atau kami akan menggunakan kewenangan kami untuk membubarkan saudara!” Bentak Kapolres dengan nada tinggi.
Melihat reaksi Kapolres yang murka, Agus Harimurti Yudhoyono buru-buru segera masuk ke dalam mobilnya dan ngacir dari tempat itu. Bossnya ngacir, para relawannya juga turut ngacir dan buru-buru membubarkan diri.
Kewenangan aparat keamanan sudah jelas untuk membubarkan dengan paksa aksi-aksi yang menganggu ketertiban umum sesuai amanah yang termaktub dalam perundangan-undangan yang berlaku.
Aturan pengamanan terkait ketertiban pengguna jalan raya diatur dengan jelas dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Aturan lainnya juga diatur dalam Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pengaturan Lalu Lintas dalam Keadaan Tertentu dan Penggunaan Jalan Selain Untuk Kegiatan Lalu Lintas.
Setelah Agus Harimurti ngacir, Kapolres Jakarta Selatan lalu mengusir para relawan bayaran yang norak itu agar tidak bikin gaduh dan mengganggu kenyamanan tamu dan penghuni Hotel Bidakara.
“Sudah tahu di sini hotel, banyak pengunjung, semuanya harap tenang! Tidak ada yang menggunakan alat, tidak ada yang menghalangi jalan, silahkan bubar!” ujar Kapolres dengan nada tinggi.
Ya begitulah ulah calon Gubernur alay dan masih labil. Belum jadi Gubernur DKI saja sudah melanggar hukum, bagaimana kalau jadi Gubernur beneran? Mau jadi apa Jakarta ini dipimpin Gubernur alay yang norak model begini?
Sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, harusnya Agus Harimurti Yudhonyono memberi contoh yang baik dan memahami bahwa kepentingan umum diatas segala-galanya dengan membantu pihak Kepolisian menciptakan keamananan, kenyamanan dan ketertiban di jalan raya, bukan malah sebaliknya.
Tapi ya begitulah, namanya juga calon Gubernur karbitan, anak priyayi mantan petinggi negeri, sudah barang tentu, mental alay dan norak masih melekat dan susah hilangnya.
Kura-kura begitu.
loading...
Tidak ada komentar: