LUAR BIASA!!! AHY Kembali Menjadi Penakut Dan Tak Mau Hadir Di Acara MATA NAJWA

loading...

Saat melihat tweet Mata Najwa, jujur saya jadi kecewa. Bagaimana tidak? Setelah dua minggu yang lalu saya datang ke studio Metro TV untuk menonton secara langsung wawancara live Mbak Nana dengan Pak Ahok dan Pak Djarot, dan seharusnya digilir setiap minggu untuk setiap pasangan calon, eh, giliran Agus, malah W.O. (Walk Out):







Padahal, acara Mata Najwa ini kalau dipergunakan dengan sebaik – baiknya bisa menjadi alat kampanye yang luar biasa efektif lho. Lihat saja, bagaimana pasangan calon nomor dua begitu menikmati 7 segmen di acara tersebut untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan tajam dari Mbak Nana yang kadang diselipkan isu liar di luaran sana. Justru, di acara itu merupakan ajang klarifikasi dan merebut hati para calon pemilih lho. Lihat saja, setelah acara Mata Najwa, kampanye Pak Ahok dan Pak Djarot semakin meriah, dan warga sudah tidak malu – malu lagi mendukung mereka. Yang terbaru ya, yang di Kepulauan Seribu kemarin. Kalau begini kan jadinya Pak Ahok menang banyak alias udah jadi winner di hati warga.

Tapi, kalau tidak hati–hati bisa juga jadi ajang bunuh diri seperti yang terjadi kepada Pak Anies minggu yang lalu. Seperti yang sudah dibahas oleh para penulis Seword. Dianggap K.O. karena banyak sekali mengeluarkan pernyataan dan jawaban blunder saat diberikan pertanyaan tajam ala Mbak Nana. Contohnya tentang Alexis, Reklamasi, dan masih banyak lagi.

Sekarang kita kembali kepada Mas Agus yang itu. Dengan semakin mendekatnya waktu pencoblosan dan semakin bertubi – tubinya masalah yang dihadapi oleh pasangan ini seperti dugaan keterlibatan suami Mpok Sylvi dalam mendanai salah satu tersangka makar, dugaan korupsi pembangunan mesjid saat Mpok Sylvi menjabat sebagai walikota dan yang terbaru dugaan penyelewengan dana bansos pramuka. Bukankah hadir di Mata Najwa akan sangat menguntungkan supaya bisa klarifikasi seperti pasangan Ahok – Djarot 2 minggu yang lalu yang mengklarifikasi fitnah video dengan Ariesman.


Jangan lupakan juga saksi – saksi dalam persidangan Ahok yang bermasalah dan terafiliasi dengan pasangan calon nomor satu. Yang terbaru tentu saja kesaksian dari K.H. Ma’ruf Amin. Seharusnya besok itu merupakan kesempatan emas Mas Agus untuk klarifikasi semuanya lho. Sehingga terang benderang dan siapa tahu, bisa mengambil hati para pemilih swing voters.

Tetapi harus diingat juga Mas, kalau Mbak Nana itu tidak seperti jurnalis lain. Beliau suka mencecar kalau merasa pertanyaannya belum terjawab. Waktu mewawancara Pak Ahok saja, beliau tidak segan – segan mencecar waktu penjelasan Pak Ahok mulai agak out of topic. Apalagi kalau Mas Agus mulai kumat gaya mengapungnya, bisa – bisa ditusuk seperti balon hijau dor! Nanti hatinya jadi sangat kacau 


 

Hahaha…

Karena Mas Agus bersikeras tidak mau datang ke acaranya Mbak Nana, publik malah jadi curiga Mas, jangan – jangan Mas trauma ya? Karena pengalaman pertama dengan Mbak Nana bukannya begitu menggoda, malah begitu nelangsa, sampai habis berapa gelas tuh Mas kopinya… Mungkin, kalau misalnya besok Mas Agus datang lagi, bukan hanya minum kopi, bisa – bisa tertelan dengan gelas – gelasnya ya Mas? Karena kasus dan isu yang muncul malah semakin banyak.

Entah siapa yang harus disalahkan, mungkin semuanya salah Pepo, Mas, yang membuat karir Mas Agus terhenti prematur dan jadi banyak disangkutpautkan dengan semua masalah… Karena pepo nya Mas Agus sepertinya suka memelihara masalah dan orang – orang bermasalah, sehingga merepotkan mereka yang meneruskannya.

Semoga dengan W.O. nya Mas Agus dari acara Mata Najwa ini, menjadi pertanda kekalahan di Pilkada mendatang ya Mas. Karena banyak pertanyaan tak terjawab dari masyarakat dan warga Jakarta. Ingat Mas, warga sekarang banyak yang kepo, kalau tidak dipenuhi, bisa – bisa mereka kecewa dan balik badan. Lihat saja buktinya di Kepulauan Seribu kemarin, banyak yang pakai kaos pemberian timses nya Mas Agus, eh pas foto posenya malah nomor dua. Sakit ga Mas? Sakitnya tuh di mana ya kalau kaya gitu? Hahaha…

Ya sudah, terakhir saya doakan saja, semoga kekalahannya dilancarkan ya Mas. Semoga warga Jakarta tidak mau dibodohi dengan kata – kata mengapung dan menggeser (padahal) menggusur.

Salam W.O.


loading...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.