Ahok Itu NYATA. Agus dan Anies Masih CITA-CITA

loading...



Diantara tiga kandidat calon gubernur DKI Jakarta, Ahok lah yang benar-benar memiliki cukup pengalaman dalam bidang pemerintahan. Dengan kata lain, Ahok mencalonkan diri menjadi gubernur bukan karena “Aji Mumpung” tapi karena beliau memang sudah pernah memulai segala sesuatu nya dari nol.

Sebelum jadi gubernur DKI Jakarta, Ahok sudah pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Belitung Timur bidang Komisi Anggaran, Bupati Belitung Timur, Anggota Komisi II DPR RI dan Wakil Gubernur DKI Jakarta saat masih mendampingi Jokowi.

Selama jenjang karir nya tersebut, Ahok telah berjumpa dengan banyak orang dan terlibat dalam berbagai macam urusan atau program. Hal ini lah yang membuat Ahok sedikit banyaknya mengerti bagaimana berurusan dengan birokrasi.

Selama menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta setelah di tinggal Jokowi yang terpilih sebagai presiden republik Indonesia tahun 2014 kemaren, Ahok telah membuat berbagai macam terobosan dan program yang hasilnya bisa kita lihat dengan nyata. Dengan kata lain, hasil kerja Ahok sebagai gubernur itu memang benar-benar kelihatan dan bisa dinikmati oleh masyarakat ibukota.

Beberapa contoh nya bisa dilihat dibawah ini :
Pembangunan jalan dan proyek transportasi massal dari MRT ke LRT yang masih dalam tahap pengerjaan.
Pengurukan sungai untuk mencegah banjir yang selama ini menjadi momok yang menakutkan untuk masyarakat ibukota. Terutama yang tinggal di pinggir kali
Mengangkat sejumlah pasukan orange yang diberi gaji UMR agar mereka dapat memelihara kebersihan dan keindahan ibukota secara konsisten.

Merelokasi masyarakat yang tinggal di pinggir kali yang selama ini menjadi lahan empuk untuk mengeruk keuntungan bagi Ormas, LSM dan para preman. Baik preman beneran maupun preman berdasi.
Membangun rusun untuk masyarakat yang tidak mampu seperti Rusun Jatinegara, Rusun Rawa Bebek dan Rusun Marunda.
Menggusur tempat prostitusi Kalijodo yang konon dibekingi oleh oknum penegak hukum dan bos para preman
Membenahi birokrasi yang selama puluhan tahun bermental bobrok.
Transparansi Anggaran Pemprov DKI Jakarta melalui E-Budgeting
Menertibkan Pedagang Kaki Lima di Pasar Tanah Abang yang selama puluhan tahun tidak tersentuh karena dibekingi oleh Preman Berdasi dan mafia pasar.
Silahkan ditambahkan sendiri.

Kalau Ahok begitu nyata, bagaimana dengan Agus dan Anies?


Anies Baswedan pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Kabinet Kerja yang menjabat sejak 26 Oktober 2014 sampai 27 Juli 2016. Salah satu terobosan hebatnya adalah Gerakan Indonesia Mengajar. Dan hebatnya lagi, Anies Baswedan adalah rektor termuda yang pernah dilantik oleh sebuah perguruan tinggi di Indonesia pada tahun 2007, saat menjadi Rektor Universitas Paramadina usianya baru 38 tahun.

Sedangkan Agus Harimurti Yudhoyono yang merupakan anak dari Susilo Bambang Yudhoyono selain meraih bintang Adhi Makayasa atau lulusan terbaik saat lulus dari Akademi Militer, saya kurang tahu apa-apa saja prestasi beliau. Jujur, sebelum diumumkan menjadi calon gubernur dari Kubu Cikeas, saya kurang familiar dengan nama tersebut.

Intinya, baik Agus maupun Anies saat mengumumkan program yang akan dijadi solusi untuk mengatasi permasalahan di DKI Jakarta, itu baru lah berupa cita-cita.

Pertanyaannya sekarang, kalau sudah ada yang terlihat bekerja secara nyata, kenapa harus memilih yang masih berupa cita-cita? Yang sudah nyata tinggal dinikmati, sedangkan yang masih berupa cita-cita bisa saja gagal diwujudkan dikemudian hari.



loading...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.