Tamparan Keras Buat Anies Sandi, Djarot : “Menangnya Hanya Pakai SARA? Mohon Maaf”.
loading...
Djarot secara resmi akan menjabat sisa waktu jabatan Gubernur DKI. Berarti Jakarta masih ditangan Djarot dan tidak bisa diganggu gugat. Namun tetap saja pihak Anies-Sandi ngotot ingin memasukkan janji lewat Tim Sinkronisasi yang ternyata didukung banyak pihak tertentu.
Ahok-Djarot memang kalah suara, tapi hanya kalah disitu. Ahok saat kalah apa yang terjadi? Ribuan karangan bunga ucapan terima kasih datang. Anies saja sampai sewot, masak dia yang menang eh lawannya yang mendapat ucapan selamat? Djarot sendiri menyatakan bahwa kekalahan mereka memang karena SARA.
“Kemarin kami kalah ya, kurang suara, tetapi secara esensi, masyarakat yang kami temui (menyampaikan) justru sebagai pemenang sejatinya adalah kita semua karena kita berdiri tegak dalam ideologi. Menangnya hanya pakai SARA? Mohon maaf,” ujar Djarot
Djarot menuturkan, meskipun Ahok dan dirinya kalah, tetapi warga yang memberikan simpati terhadap perjuangan mereka bukan hanya berasal dari Jakarta, tetapi juga dari daerah lain di Indonesia. Menurut Djarot, semua pihak mengapresiasi kinerja Ahok-Djarot selama memimpin DKI Jakarta.
Kekalahan Ahok-Djarot sama sekali tidak memalukan. Kekalahan mereka malah sangat disayangkan, menunjukkan bahwa SARA masih laku di Jakarta. Hebatnya Anies-Sandi sama sekali tidak malu membiarkan kasus SARA melambungkan mereka, yang penting jabatan ditangan, urusan lain itu belakangan.
Bila Anies-Sandi sekarang ingin ngebut memegang kendali APBD, Djarot masih berfokus melayani rakyat Jakarta. Djarot juga meminta bantuan PDIP agar tidak berulah saat dirinya masih menjabat.
“Bisa nggak kira-kira? Yang dulu nakal, jangan nakal lagi. Mari sama-sama bekerjasama, bergotong royong memberikan kepada masyarakat Jakarta,” kata Djarot.
Bagaimana dengan Ahok sendiri? Wah kalau orang yang satu ini kualitasnya sudah tidak diragukan. Saat masih dipenjarapun Ahok tetap berusaha membantu rakyat Jakarta. Dalam pertemuan dengan Ahok, Djarot mengaku telah melaporkan sejumlah ” pekerjaan rumah” yang harus diselesaikan Pemprov DKI Jakarta
Hebat bukan? Sudah dipenjara, eh Ahok tetap kerja. Apa Ahok tidak sakit hati karena warga Jakarta sudah ‘mengkhianati’ dirinya? Ahok itu mencurahkan sepenuh hati untuk warga lho, dibalas pake titik-titik. Jakarta tidak pantas memiliki seorang Ahok.
Ahok saja meski dituduh menista Agama Islam, dirinya tidak membalas dengan membenci Islam. Dirinya tetap peduli dan malah menanyakan bagaimana pembangunan Masjid di Kalijodo.
“Beliau (Ahok) tanya bagaimana kelanjutan pembangunan masjid di Kalijodo,” ujar Djarot
“Saya sampaikan masih on schedule, Insya Allah tanggal 5 (Oktober diresmikan),” kata Djarot.
Pemenang Sejati
Ahok-Djarot bisa dibilang sebagai pemenang sejati di Jakarta. Mereka tetap teguh dan tidak mau memakai SARA sebagai senjata, tidak seperti kaum sebelah. Mereka tetap peduli kepada warga masyarakat. Lihat sekarang, kapan lagi Anies-Sandi menyatakan hal yang pro rakyat?
Janji mereka sekarang ketahuan banyak bolongnya. Kartu Jakarta Jomblo dibatalkan, KJS dan KIS melanggar aturan, DP nol persen juga melanggar aturan. Yang sekarang mereka janjikan hanya ‘merangkul semua’ makanya mereka melakukan pertemuan dengan SKPD dan DPRD DKI. Rakyat? Terima kasih atas suara anda.
Sandiaga sekarang tetap berusaha sowan ke Djarot. Untuk apa? Ya agar janji mereka dimasukkan kedalam anggaran DKI sebelum mereka resmi menjabat? Curi start? Bukan ah, selama kami sendiri yang melakukan, semuanya sah. Sandiaga saja akan mengunjungi rumah Djarot saat lebaran nanti.
“Kami rencananya hari pertama (Lebaran) ke Taman Suropati (rumah dinas Gubernur DKI), hari pertama Lebaran,” kata Sandi
Perlu diketahui bahwa Djarot belum merespon keinginan Sandiaga untuk saling bertemu. Djarot ingin kerja, tapi Sandiaga ingin bisa mengutak-atik anggaran bahkan sebelum mereka menjabat. Bisa dilihat kan mana yang memang kerja dan yang mana haus kekuasaan?
Djarot tidak mungkin tidak sakit hati mereka kalah seperti ini. Djarot tidak akan membiarkan anggaran DKI diutak-atik selama dirinya masih menjabat. Anies-Sandi hanya bisa gigit jari, penganti Ahok memang tidak galak tapi sama pelitnya.
Kalau menang memakai SARA ya, siapa yang mau membantu secara sukarela kalau tidak mendapatkan sesuatu?
loading...
Tidak ada komentar: