Mantap Jiwa Pakdhe Jokowi!! Freeport Bertekuk Lutut. Saham 51% Dan Smelter Jadi Hak Indonesia

loading...



Siang tadi, 21 Agustus 2017, Presiden Jokowi memanggil Menteri ESDM Ignasius Jonan di Istana Negara. Usai bertemu Presiden, Jonan memastikan PT Freeport Indonesia sudah setuju untuk melepas 51% saham ke pihak nasional Indonesia. Dalam bahasa ekonominya adalah divestasi saham.

Divestasi saham 51% inilah yang selama ini menjadi salah satu komponen dari 4 isu negosiasi antara pemerintah dan Freeport yang meliputi stabilitas investasi jangka panjang, kelanjutan operasi Freeport pasca 2041, pembangunan smelter, dan divestasi saham.

Sebelumnya Freeport menyatakan hanya setuju untuk menjual 30% saham kepada pemerintah, sesuai dengan Memorandum of Understanding (MoU) antara Freeport dengan pemerintah tanggal 25 Juli 2014.


Dengan perjuangan gigih dari Presiden Jokowi, Pak Jonan dan Pak Archandra sampai mengalami ancaman digugat ke jalur peradilan internasional atau arbitrase, akhirnya stabilitas investasi dan perpanjangan izin operasi sampai 2041 bisa disepakati kedua belah pihak antara pemerintah Indonesia dan PT Freeport. Dan itu semua menandakan pembicaraan tentang divestasi saham 51% dan pembangunan smelter sudah disepakati, karena semuanya itu memang 1 paket yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

“Kalau 51% sudah sepakat. Tinggal nanti caranya segala macam. Ini mau nego final,” ungkap Jonan di Istana Kepresidenan, Jakarta, 21 Agustus 2017.

Begitu juga dengan pembangunan smelter. Jonan menyatakan pihak Freeport sudah setuju dengan permintaan pemerintah Indonesia.

“Kalau soal divestasi, bangun smelter saya kira sih prinsipnya sih sudah selesai, enggak ada apa-apa sih,” demikian penjelasan Pak Jonan.




Mantap jiwa!!! Keren abis. Akhirnya Freeport bertekuk lutut pada Indonesia.

Lewat perjuangan The Three Musketeers Indonesia yaitu Presiden Jokowi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan dan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar, Indonesia akhirnya bisa memenangkan perundingan yang sengit ini.

Benar-benar pertarungan dan pertempuran politik tingkat dewa yang sangat berkelas. Indonesia akhirnya menang melawan Amerika. Woooowwwww……… Masihkah kita meragukan “kejantanan” Pakdhe Jokowi beserta seluruh jajarannya??? Masih adakah yang nyinyir mempermasalahkan Presiden kita ndeso, plonga plongo dan lain-lain dan sebagainya??? Kaca mana kaca……………… Emangnya prestasi kaum The Nyinyiers apa sih selain ngablak ngga ada juntrungannya. Upsssss……..

Mengapa pemerintah Indonesia sangat ngotot meminta pembangunan smelter???

Dalam industri pertambangan mineral logam, smelter merupakan bagian dari proses sebuah produksi, mineral yang ditambang dari alam biasanya masih tercampur dengan kotoran yaitu material bawaan yang tidak diinginkan. Material bawaan tersebut harus dibersihkan dan dimurnikan pada smelter.

Smelter itu sendiri adalah sebuah fasilitas pengolahan hasil tambang yang berfungsi meningkatkan kandungan logam seperti timah, nikel, tembaga, emas, dan perak hingga mencapai tingkat yang memenuhi standar sebagai bahan baku produk akhir. Proses tersebut telah meliputi pembersihan mineral logam dari pengotor dan pemurnian.

Pembangunan smelter diwajibkan bagi seluruh perusahaan tambang di Indonesia baik perusahaan besar maupun kecil. Dengan adanya pembangunan smelter, geliat dan pertumbuhan ekonomi pasti akan terjadi di tempat tersebut dan di daerah sekitarnya. Itulah yang dibidik oleh pemerintah dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Usaha pemerintah berbuah manis. Dengan adanya pembangunan smelter yang sudah disepakati oleh Freeport, ini semua membuktikan pemerintah berusaha keras memperbaiki perekonomian bangsa, meningkatkan nilai hidup masyarakat, dan mengembalikan citra pertambangan yang terkadang hanya disebut sebagai perusak alam.

Selanjutnya, pembahasan akan dilanjutkan pada pembicaraan tentang komponen perpajakan. Dan ini menjadi kewenangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

“Terutama yang di bidang perpajakan dan retribusi daerah. Tapi itu porsinya lebih ke Menteri Keuangan ya,” terang Jonan.

Ahaaaaaaa…………. Setelah tadi The Three Musketeers Indonesia yang membuka jalan, sekarang giliran Srikandi Indonesia yang sedang bersiap melepaskan anak panah dari busurnya. Dalam waktu dekat, Menkeu Sri Mulyani akan bertemu dengan Freeport untuk membahas hal tersebut. Rasakan nikmatnya cinta. Maju terus pantang mundur Bu Sri. Ayo tunjukkan The Power of Emak-Emak Indonesia yang dahsyat itu. Hiduplah Indonesia Raya. Merdekaaaaaa………………



Doa terbaik untuk Presiden Jokowi dan seluruh jajarannya. Untuk Indonesia yang lebih baik lagi. Amin.

#SayaIndonesia #SayaPancasila


loading...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.