Persiapan Jelang Jokowi Temui Lima Ribu TKI di Malaysia

loading...


Presiden Joko Widodo didampingi Mensesneg Pratikno dan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyampaikan keterangan mengenai penunjukan dirinya sebagai utusan khusus presiden, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/10).

"Untuk menggelar kegiatan ini, kami juga sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan yang ada di Malaysia.

Suara.com - Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Kuching, Serawak, Malaysia, Jahar Gultom, mengatakan tengah menyiapkan kedatangan Presiden Joko Widodo yang dijadwalkan akan menemui 5.000 tenaga kerja Indonesia pada 22 November 2017.

"Rencananya Bapak Presiden Jokowi dan Ibu Iriana akan bertemu dengan 5.000 tenaga kerja kita yang ada di sini, makanya saat ini kami sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk kegiatan tersebut," kata Jahar, di Kuching, dikutip dari Antara, Minggu (29/10/2017).

Dia menjelaskan untuk mengumpulkan 5.000 TKI yang ada di Serawak bukan jumlah yang sedikit, terlebih pertemuan itu akan dilakukan dalam ruangan tertutup sehingga pihaknya akan menyiapkan gedung yang mampu menampungnya.

"Untuk menggelar kegiatan ini, kami juga sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan yang ada di Malaysia, agar kami bisa lebih mudah mengumpulkan tenaga kerja kita di sini. Karena, kalau kami sendiri yang mengumpulkannya, jelas itu tidak akan mudah," ujarnya.

Jahar mengemukakan untuk memastikan keamanan dan TKI yang datang melalui jalur resmi, maka pihaknya meminta perusahaan yang ada di Kuching untuk mengirimkan daftar nama TKI yang akan mengikuti kegiatan itu.

"Jadi, perusahaan yang ada di Bintulu, Miri, Sibu, dan sekitar Kuching, kami minta untuk mengutus karyawannya. Ada yang 10, 20, 100 sampai 300 orang. Kami minta perusahaan ini untuk memastikan dokumen tenaga kerjanya, karena kalau tidak ada dokumen, TKI ini tidak akan bisa masuk ke gedung pertemuan," katanya.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia Kuching akan menggelar kegiatan tersebut di Stadium Perpaduan yang terletak di Jalan Stadium, Petra Jaya, yang berkapasitas lebih untuk 5.000 orang.

Pihak KJRI juga akan bekerja sama dengan aparat keamanan yang ada di Malaysia untuk membantu memperlancar kegiatan tersebut, antara lain Kepolisian Kerajaan Malaysia dan Tentara Kerajaan Malaysia, serta Imigrasi.

"Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak PDRM, TDM, Imigrasi dan pihak terkait lainnya di sini, untuk membantu pelaksanaan kegiatan tersebut," demikian Jahar Gultom.

loading...

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.