Jangan Biarkan Oknum Haus Kekuasaan Merusak Demokrasi
loading...
Bendera Merah Putih dan gambar Garuda Pancasila. lustrasi/foto: Sutan Siregar/dok JPG
jpnn.com, JAKARTA - Peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober harus menjadi momentum kebangkitan kaum muda. Para penerus bangsa tidak boleh diam membiarkan pihak-pihak tak bertanggung jawab memainkan politik kotor, rela memporak porandakan tatanan kehidupan bangsa demi kekuasaan.
"Kaum muda tidak bisa lagi diam. Jangan sampai demokrasi yang susah payah dibangun sejak reformasi lalu, hancur karena kaum muda hanya berdiam diri. Membiarkan begitu saja oknum-oknum tertentu memainkan politik kotor," ujar Ketua Umum Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) Reinhard Parapat di Jakarta, Sabtu (28/10).
Reinhard kemudian mengutip pernyataan Bung Karno yang dengan tegas menyiratkan pekerjaan kaum muda yang cinta NKRI saat ini jauh lebih berat.
"Bung Karno dengan tegas menyatakan, 'perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri," ucap Reinhard menirukan ucapan Bung Karno.
Menurut Reinhard, kaum muda harus mengambil peran di segala lini. Terutama menjelang Pemilu 2019, harus mulai mengkampanyekan pemimpin yang baik, yang benar-benar peduli pada bangsa, memiliki track record yang terlihat dari pekerjaannya selama ini, serta mampu mengayomi masyarakat secara nyata. Bukan hanya sekadar kata-kata.
"Saya kira ini tanggung jawab kaum muda mengingatkan seluruh lapisan masyarakat untuk tidak mudah terhasut hanya karena iming-iming tertentu. Ingat, pemimpin yang baik itu bisa dilihat hasil kerjanya secara nyata," tutur Reinhard.
Reinhard juga mengingatkan, kaum muda harus berani mengambil peran melawan radikalisme. Serta berani mengkritik ketika ada pihak yang berupaya mengadu domba antaranak bangsa.
Contoh paling nyata lewat media sosial, ketika ada pihak yang mencoba menghasut dan menyebar berita hoaks, kaum muda yang cinta NKRI harus turun tangan menyebar informasi yang sebenarnya.
"Saya kira ini merupakan salah satu langkah yang baik, jangan sampai masyarakat terpengaruh dengan berita-berita bohong," pungkas Reinhard.(gir/jpnn) sumber
loading...
Tidak ada komentar: