HEBOH VIRAL!!! Akhirnya! KPK Tetapkan Si Licin Setya Novanto jadi Tersangka Korupsi e-KTP
loading...
Setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Setya Novanto selama berjam-jam, KPK akhirnya menetapkan ketua DPR RI sebagai tersangka kasus mega korupsi e-KTP yang bernilai triliunan. Sebagian peran Setya Novanto sudah dibuka di pengadilan. Wakil ketua KPK Laode Muhammad Syarif mengatakan hal tersebut ketika diwawancara.
Hari ini Senin 17 Juli 2017, Ketua Partai Golkar, yang juga menjabat sebagai ketua DPR RI diperiksa selama 6 jam oleh KPK sejak pukul 10.00 pagi. Kali ini Setya datang setelah minggu kemarin ia mangkir dari panggilan dengan alasan (jika tidak mau disebut alibi) vertigo. Sebelumnya, Setya Novanto diperiksa sebagai saksi kasus mega korupsi e-KTP di Indonesia periode lalu.
Selama ini kita tahu bahwa Setya Novanto merupakan salah satu tokoh politik yang diduga terlibat dalam kasus korupsi tersebut. Namun sudah lama sidang berlangsung, penetapan tersangka belum sampai kepada Setya Novanto. Namun pada akhirnya penetapan tersangka dilakukan hari ini. Pada sidang tuntutan terdakwa Korupsi e-KTP Irman dan Sugiharto, Jaksa Penuntut Umum KPK mengatakan bahwa Ketua DPR Setnov terlibat.
“KPK tetapkan saudara SN, anggota DPR RI sebagai tersangka karena diduga dengan menguntungkan diri sendiri, atau korporasi, sehingga diduga merugikan negara sekuraingnya Rp2,3 triliun,” kata Agus di Gedung KPK, Jakarta, Senin (17/7).
Lantas apa peranan Setya Novanto di dalam kasus korupsi e-KTP ini? Dilansir dari berbagai media mainstream yang ada, Setya diduga berperan dalam penganggaran dan pengadaan barang jasa. Setya Novanto yang merupakan ketua perwakilan rakyat dan juga ketua Golkar diduga sudah mengkondisikan pemenang tender pengadaan e-KTP. Memang sebelumnya bau kentut sudah tercium sangat semerbak. Ternyata sumber bau kentut tersebut ada di bokong Setya Novanto, sang manusia licin.
Setya Novanto disangkakan dengan pelanggaran Pasal 3 dan Pasal 2 ayat 1 UU Tipikor juncto pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP. Dari sini kita melihat bagaimana peranan orang berpengalaman, pad akhirnya harus terbongkar.
Tentu penetapan tersangka oleh KPK ini bukan merupakan penetapan yang asal-asalan. Kita tahu bahwa Setya Novanto yang adalah ketua Golkar, berafiliasi dengan Jokowi. KPK memang benar-benar tidak pandang bulu. Jokowi pun tentu akan mendukung habis posisi KPK di dalam mengungkap seluruh kebobrokan di tubuh DPR. Kebobrokan semacam ini sudah menjadi budaya yang terjuntai sangat langgeng pada masa pemerintahan presiden sebelumnya.
Kasus korupsi e-KTP yang menyengsarakan mayoritas rakyat Indonesia, perlahan namun pasti, dibongkar satu per satu. Penegakan hukum di Indonesia, justru dengan kencang dilakukan oleh KPK. KPK yang menjadi ujung tombak penegakan hukum di Indonesia, sekarang menjadi primadona bagi rakyat. Kejelasan dari kebobrokan hal ini menjadi sebuah indikator kinerja bagi KPK.
Tentu dengan keberadaan KPK, Indonesia masih memiliki hari depan. Upaya pelemahan terhadap KPK oleh DPR, hanya membuktikan bahwa KPK benar dan DPR bermasalah. Saya cukup yakin, dengan penetapan tersangka Setya Novanto oleh KPK, membuat DPR semakin gencar menekan KPK.
Lihat saja ketua pansus hak angket KPK, pun ternyata terlibat dengan kasus korupsi besar. Ada maling-maling bangsat yang ingin melemahkan kinerja penegak hukum di Indonesia. Ini tidak boleh dibiarkan terjadi. Rakyat harus tetap mengawal pemberitaan, semata-mata untuk mendukung aparat penegak hukum yang masih dipercaya.
Rasanya bukan hal yang kebetulan, setelah Ahok dipenjara, seolah-olah aparat penegak hukum jauh lebih ‘bebas’ di dalam mencari dan menelusuri kasus hukum yang ada di Indonesia. Entah ini memang benar-benar kebetulan atau memang ada rancangan, saya percaya bahwa ada “tangan yang tak terlihat” sedang merangkai seluruh narasi indah ini. Setya Novanto yang hari ini ditetapkan sebagai tersangka, membuka satu lagi harapan Indonesia.
Keberadaan para benalu bangsa Indonesia harus segera diungkap. Indonesia sebentar lagi akan berjaya, karena penegakan hukum yang sangat jelas dan berani. Penetapan ketua Golkar yang merupakan koalisi dari partai pengusung Jokowi, membuktikan bahwa KPK tidak pandang bulu. Tidak ada pertimbangan politis apapun bagi KPK. KPK menengking telak tudingan para bajingan DPR yang mengatakan KPK mendukung Jokowi. 1-0 untuk KPK!
Betul kan yang saya katakan?
loading...
Tidak ada komentar: