Ustadz Arifin Ilham Serukan Tolak Ajakan Demo Bela Islam III dan mengutuk Aksi Rush Money
loading...
Pimpinan Majelis Zikir Az-Zikra Sentul, Muhammad Arifin Ilham, menegaskan tidak ada rencana aksi rush money atau penarikan uang oleh umat muslim di Indonesia secara bersama pada 25 November 2016. “Untuk apa rush money, itu tidak ada. Ini khusus untuk kasus penistaan Al-Quran. Jangan sampai negeri ini kacau balau, nanti yang akan menjadi korban adalah umat Islam,” kata Arifin Ilham setelah memimpin doa dan zikir akbar di Masjid Az-zikra Sentul, Jumat, 18 November 2016.
Dia mengatakan negeri ini sudah susah payah dibangun bersama dengan penuh rasa binneka tunggal ika, dan sudah banyak darah dan jasa para pahlawan yang terus mengalir memperjuangkan negeri ini. “Tidak ada rush money. Damai sudah kembali beribadah. Untuk penegak hukum, tegakkan dengan amanah. Presiden bekerja, rakyat kembali bekerja, ayo berdoa bersama untuk negara yang kita cintai ini,” katanya.
Selain itu, KH Arifin Ilham mengimbau umat Islam tidak melakukan aksi demo kembali terkait kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dia mengimbau agar umat Islam memantau proses hukum terhadap Ahok yang sudah ditetapkan Polri sebagai tersangka.
Usai salat Jumat, acara istighosah diadakan di Pondok Pesantren Az Zikra pimpinan KH Arifin di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/11/2016). Acara dengan tema besar tercapainya ketentraman, kedamaian, keamanan dan menjunjung tinggi toleransi ini disebut dihadiri sekitar 10.000 orang jemaah.
Acara ini juga dihadiri sekitar 87 orang ulama antara lain KH Abah Abu Jibril, KH Habib Abu Muchsin, KH Habib Ahmad Al Kaff dan lain-lain. Usai mendengar tausiah dari para ulama, KH Arifin menutup dengan zikir dan doa bersama.
Dalam jumpa pers usai acara, KH Arifin menyampaikan terima kasih kepada para ulama, habib, tokoh agama, organisasi masyarakat dan seluruh umat Islam yang ikut bergabung dalam aksi demo damai 4 November lalu. Dia berkata bahwa aksi itu tidak ditunggangi kepentingan politik, melainkan bentuk solidaritas umat dalam menuntut keadilan.
KH Arifin juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia senang karena Presiden tidak mengintervensi kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan calon gubernur DKI Jakarta di Pilgub 2017 itu.
"Terima kasih kepada Presiden Indonesia Bapak Jokowi, ayahanda Jokowi yang menegaskan tidak intervensi hukum. Allahu Akbar. Terima kasih ayah, semoga ayah sehat walafiat, amanah, semakin bertakwa kepada Allah, mengajak kami bertakwa kepada Allah," katanya.
KH Arifin juga mengucapkan terima kasih kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian. "Dengan berani beliau memutuskan Ahok sebagai tersangka. Ini luar biasa, yang sebelumnya fitnah sudah bersebaran untuk beliau, ternyata tidak. Beliau memutuskan dengan tegas Ahok tersangka. Tadi saya bertemu langsung bicara langsung dengan beliau, beliau sampaikan 'insya Allah ustaz dalam 2 pekan ini saya akan serahkan berkas Ahok pada kejaksaan," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan KH Arifin kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Dia mengapresiasi TNI mampu menjaga keamanan negara saat demo 4 November berlangsung.
KH Arifin mengatakan, Ahok sudah ditetapkan sebagai tersangka dan akan menjalani persidangan. Karena itu, dia mengimbau agar umat Islam tidak usah lagi turun ke jalan.
"Tidak ada aksi lagi. Kita nonton, melihat, menyaksikan," ujarnya. KH Arifin mengimbau umat Islam mengamati proses hukum yang akan dihadapi Ahok. Dia ingin rasa keadilan terpenuhi dengan dipenjaranya sosok petahana itu. Dia menegaskan agar jangan sampai ada rekayasa dalam kasus Ahok ini. Keadilan harus ditegakkan.
Ditambahkan KH Arifin, dirinya juga berterima kasih kepada Ahok. "Bapak Ahok belum tahu indahnya Islam. Baru satu ayat, jutaan orang bisa turun. Kami juga sayang dengan bapak Ahok, karena itulah kami mendoakan tulus. Lihat raut muka kami, insya Allah enggak ada yang dibuat-buat karena Islam itu agama selamat dan menyelamatkan," imbuhnya.
KH Arifin berharap proses hukum kasus Ahok ini cepat terlaksana. Dia ingin agar masyarakat bersama pemerintah kembali seirama dalam membangun negeri. Pemerintah bekerja melayani rakyat dan para ulama kembali berdakwah.(Detik.com)
loading...
Tidak ada komentar: